Desi Disiram Air Keras oleh Mantan Kekasihnya
Selain mengalami luka parah di muka dan leher, putrinya juga mengalami shock berat.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Desi Saraswati (19) terbaring lemah di kamar 14 Rumah Sakit Budi Rahayu, Kota Pekalongan, Minggu (14/9/2014).
Hampir seluruh wajahnya dibalut perban putih. Sesekali mulutnya merintih kesakitan, manahan rasa perih di bagian muka. Wanita warga Panjang Wetan Gg 1 RT 02 RW 07, Pekalongan Utara tersebut baru saja mengalami kejadian yang mengerikan. Dia menjadi korban penyiraman air keras yang dilakukan mantan kekasihnya, bernama Meri Mardianto.
Sejak pagi hingga siang hari kerabat korban silih berganti berdatangan menjenguk. Seorang wanita paruh baya yang terlihat duduk di samping ranjang terus mengipasi bagian wajah korban.
"Dari semalam ngeluh panas, perih di bagian muka. Dadanya juga katanya sesak," kata wanita yang mengaku ibunya Desi.
Menurutnya akibat peristiwa yang terjadi Sabtu (13/9/2014) malam, selain mengalami luka parah di muka dan leher, putrinya juga mengalami shock berat. Desi mengalami luka bakar (melepuh) pada wajah, dada, dan leher.
"Saya nggak tahu apa-apa yang tahu bapaknya, sekarang lagi di kantor polisi," kata ibu Desi.
Ayah korban, Dasmari (46) menceritakan, kejadian berawal saat dia bersama kedua anaknya duduk di teras rumah, sekitar pukul 20.00 WIB. Tiba-tiba Meri Mardianto dan seorang temannya yang mengendarai sepeda motor berhenti di depan rumah. Pelaku langsung mendekat lalu menyemprotkan cairan yang diduga air keras.
"Disemprot pakai itu, seperti dot botol cuka, di bagian wajah anak saya," katanya.
Desi menangis dan menjerit kesakitan. Dasmari yang diliputi kepanikan kemudian membawa putrinya ke dalam kamar mandi. Dasmari pun membiarkan para pelaku kabur melarikan diri. Tak hanya Desi, Ashari Pratama yang merupakan adik korban juga terkena cipratan cairan di bagian kakinya. Namun lukanya hanya ringan.
"Saya langsung bawa anak saya ke kamar mandi, saya bilas terus. Habis itu saya mendengar anak laki-laki saya juga nangis, ternyata kena cipratan air itu juga,” katanya.
Kedua korban kemudian dibawa ke RS Budirahayu untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Sang adik hanya menjalani rawat jalan. Menurut Dasmari, hubungan cinta anaknya dengan Meri sudah berakhir sejak tiga bulan lalu.
Desi memutuskan hubungan karena Meri diketahui telah beristri. Desi kemudian bertunangan dengan lelaki lain, Budi. Meri tidak terima dengan keputusan Desi. Sejak itu dia kerap meneror dan mengancam lewat pesan singkat kepada Desi.
"Sejak itu dia (Meri) sering kirim SMS ke anak saya, ngancam kalau hubungannya tidak kembali lagi, mau akan disakiti. Pokoknya semua keluarga akan dicelakakan," katanya. Akibat teror tersebut, Dasmari memutuskan agar anaknya berhenti bekerja.
Kapolsek Pekalongan Utara, AKP I Ketut Lanus, mengatakan pihaknya masih memburu pelaku penyiram air keras. Polisi telah mengantongi identitas dan alamat pelaku.
"Berdasar keterangan korban, kami meyakini bahwa pelaku adalah mantan kekasih korban," kata Ketut. (tribuncetak/wan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.