Mucikari Penjual Siswi Dijebak Orangtua Korban
Drama penjebakan Sumirah, berawal ketika orang tua Melati berusaha mendapatkan kembali anaknya, dengan menyamar sebagai penyedia jasa wanita
Editor: Dewi Agustina
![Mucikari Penjual Siswi Dijebak Orangtua Korban](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20140917_100415_kanit-perlindungan-perempuan-dan-anak-ppa-polres-lembata-brigpol-mirani-mukhlis.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, LEWOLEBA - Melati (bukan nama sebenarnya), siswi salah satu SMA Negeri di Lewoleba, Kabupaten Lembata, dijual Rp 300 ribu kepada Sumirah, seorang mucikari di Maumere, Ibukota Kabupaten Sikka.
Melati (17) kemudian dipekerjakan di salah satu tempat karaoke di Maumere untuk melayani pria hidung belang. Kasus trafficking itu sedang ditangani penyidik Polres Lembata. Sang mucikari telah dijebloskan ke sel Mapolres Lembata.
Ditemui Pos Kupang (Tribunnews.com Network) di Mapolres Lembata, Selasa (16/9/2014) siang, Kasat Reskrim Polres Lembata, Iptu Abdul Rahman Aba, S.H melalui Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Brigpol Mirani Mukhlis mengungkapkan, kasus perdagangan orang itu terkuak ketika keluarga Melati menjebak Sumirah, sang mucikari yang mempekerjakan Melati sebagai pekerja seks di salah satu tempat karaoke di Maumere.
Drama penjebakan Sumirah, berawal ketika orang tua Melati berusaha mendapatkan kembali anaknya, dengan menyamar sebagai penyedia jasa wanita di Lembata yang hendak dijual kepada pihak yang membutuhkan.
Siasat itu dilancarkan orang tua Melati Rabu (10/9/2014). Saat itu mereka menghubungi Sumirah melalui telepon seluler lalu menyampaikan bahwa ada lagi dua wanita ABG yang bisa dijemput untuk dipekerjakan dalam bisnis lendir tersebut.
Tergiur dengan kabar tersebut, Sumirah langsung meninggalkan Maumere menuju Larantuka hari itu juga, Rabu (10/9/2014). Selanjutnya dari Larantuka, Sumirah menuju Lewoleba dengan pelayaran kapal motor pada sore hari.
Setelah tiba di Lewoleba, Sumirah terlebih dahulu melepas lelah setelah menempuh perjalanan kurang lebih tiga jam dari Larantuka. Sumirah adalah warga asal Lembata, yang berdomisili di Kampung Nyamuk, Wangatoa, Lewoleba.
Tak menyangka akan drama penjebakan dirinya, malam itu Sumirah menanti kedatangan orang tua Melati yang telah berjanji membawa dua wanita untuk diserahkan kepadanya. Saat orang tua Melati datang, Sumirah tak berkutik. Karena malam itu orang tua Melati membawa serta beberapa aparat keamanan.
Informasi yang dihimpun Pos Kupang menyebutkan, malam itu Sumirah hendak berusaha melarikan diri. Awalnya ia tak mengakui perbuatannya, telah membeli Melati seharga Rp 300 ribu dari tangan Jalil alias Bregi.
Pasalnya, ia mendapatkan Melati dari tangan Bregi. Apalagi sebelum dibawa ke Maumere, Melati telah dua malam tidur bersama Bregi di Kampung Nyamuk, Wangatoa. Meski sempat bersilat lidah, akhirnya Sumirah mengaku bahwa Melati telah dipekerjakan di salah satu tempat untuk memuaskan dahaga pria hidung belang.
Mendapat pengakuan itu, Kamis (11/9/2014), keluarga langsung menjemput Melati di Maumere. Setelah Melati dibawa ke Lewoleba, keesokan harinya, Jumat (12/9/2014), keluarga langsung melaporkan kasus traffiking itu ke Mapolres Lembata.
Menurut Brigpol Mirani, setelah menerima laporan tersebut, Jumat (12/9/2013), pihaknya langsung melakukan pemeriksaan. Dalam pemeriksaan itu, Sumirah mengakui semua perbuatannya, membeli Melati seharga Rp 300 ribu dari Jalil alias Bregi. Saat ini Bregi sedang dalam pengejaran aparat keamanan.
Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, polisi langsung menahan Sumirah untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sumirah dijebloskan ke sel sejak Sabtu (13/9/2014).
"Sumirah sudah ditahan sejak Sabtu (13/9/2014)," tandas Mirani.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.