Dana Abadi untuk Gunung Padang
Zaman nabi, di Indonesia sudah ada kehidupan, makanya kita patut bangga menjadi orang Indonesia yang punya peradaban sangat tua
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Meski pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono akan berganti dengan pemerintahan Joko Widodo, namun penelitian terhadap situs Gunung Padang akan tetap berlanjut. Sebab penelitian itu untuk membuktikan hipotesis akademik yang dihasilkan Tim Nasional (Timnas) Penelitian Gunung Padang selama melakukan penelitian pendahuluan yang sudah dilakukan sejak 14 September 2014.
"Hasil awal yang kami lihat sudah memberikan tanda positif bahwa di sini ada kehidupan jauh sebelum Masehi. Seperti dikatakan Ali Akbar, ada usia 3000 SM itu kalau ditarik seperti zaman Nabi Ibrahim. Artinya pada saat nabi, di Indonesia sudah ada kehidupan, makanya kita patut bangga menjadi orang Indonesia yang punya peradaban sangat tua," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Mohammad Nuh, di Gunung Padang, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Rabu (17/9/2014).
Nuh mengatakan akan ada tiga fase yang dilakukan pemerintah untuk situs Gunung Padang. Di antaranya fase penelitian, fase konservasi, dan fase promosi. Menurutnya, pada fase penelitian yang paling menonjol adalah akademik hipotesis sehingga tidak perlu masuk ke dalam wilayah kontroversi.
"Dalam Penelitian itu ada unsur clarity, artinya kalau sudah jelas tidak perlu diteliti. Contohnya api itu panas, ya sudah tidak usah diteliti. Tapi kalau ada yang masih menimbulkan rasa penasaran, di situlah penelitian itu masuk. Sepanjang kepenasaranan itu secara akademik bisa diberikan landasan berpikirnya," katanya.
Menurut Nuh, sejumlah intansi ikut terlibat dalam penelitan situs Gunung Padang. Keterlibatan sejumlah intansi tersebut nantinya akan terus berlanjut sampai masuk ke fase promosi. Instasi-instansi tersebut adalah Kemendibud, Pemerintah Kabupaten Cianjur, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar), TNI, Kementerian Pekejraan Umum, Kementeria Energi dan Sumber daya Mineral, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Urusan multi years ini tidak tergantung pada pergantian pemerintahan karena ini urusan negara dan bangsa. Makanya saya punya keyakinan siapa pun yang akan melanjutkan pemerintahan, situs ini tetap akan terus dieksplor dan dibuktikan bahwa di sini ada peradaban," kata Nuh.
Untuk anggaran pada fase penelitian, lanjut Nuh, Kemendikbud akan menggunakan dana abadi sehingga tidak terpengaruh dengan pergantian presiden dan tahun anggaran. Penggunaan dana abadi yang jumlahnya mencapai Rp 24 triliun untuk penelitian, ujar M Nuh, dilakukan setelah kemendikbud menetapkan Gunung Padang sebagai bagian penelitian yang sesuai dengan kebijakan nasional. Dana abadi pendidikan itu digunakan untuk tiga hal, yakni beasiswa, riset, dan rehabilitasi sekolah akibat bencana.
"Nah penelitian ini masuk kelompok kedua (Riset, Red). Untuk tahap awal kami mengalokasikan Rp 3 miliar, itu sudah cair. Tapi untuk total anggaran yang akan digunakan kami tidak tahu," ujar M Nuh.
Tak hanya itu, kata Nuh, kemendikbud tak memberikan target dan waktu untuk penelitian tersebut. Pihaknya memberikan dukungan penuh kepada para peneliti agar rasa penasaran dan misteri yang ada di Gunung Padang terpecahkan. (cis)