Industri Kreatif Berpotensi Tingkatkan Ekonomi Masyarakat
Indonesia kaya akan keanekaragaman budaya dan warisan budaya yang bisa menjadi sumber inspirasi bagi sektor kerajinan nasional.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Doan Pardede
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Indonesia kaya akan keanekaragaman budaya dan warisan budaya yang bisa menjadi sumber inspirasi bagi sektor kerajinan nasional.
Demikian dikatakan Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), yang juga istri Wakil Presiden RI, Herawati Boediono dalam kunjungannya di Samarinda, Kamis (18/9/2014).
Dalam perjalanannya kata Herawati, sektor ini telah banyak meningkatkan taraf perekomian masyarakat.
"Terutama dalam menciptakan lapangan kerja, pengurangan kemiskinan dan pengangguran," katanya.
Menurutnya, bisa dikatakan bahwa industri kerajinan yang menjadi komponen industri kreatif dalam persaingan global, mau tidak mau dan suka tidak suka dituntut untuk memiliki daya saing yang tinggi.
Dan untuk meningkatkan daya saing tersebut, dibutuhkan efisiensi, inovasi, kreatifitas, dan ramah lingkungan.
"Empatnya tidak boleh diabaikan dalam ekonomi kreatif saat ini," katanya.
Dekranas kata Herawati, berkimprah dalam masyarakat sesuai tujuan perdiriannya dulu yakni menggali, mengembangkan dan melestarikan budaya bangsa.
"Banyak sudah yang dilakukan Dekranas untuk mencapai tujuan yang mulia itu," katanya.
Pengurus Dekranas baik pusat dan daerah kata Herawati, dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan harus membantu para pengrajin yang ada. Mulai dari memfasilitasi pelatihan, pemasaran bahkan sampai mempromosikan hasil kerajinan tadi didalam dan diluar negeri.
"Dengan demikian, akan dapat meningkatkan taraf hidup pengrajin dan keluarganya. Sekaligus dapat menyumbangkan secara signifikan dalam pembangunan perekonomian daerah," katanya.
Beberapa hari lalu kata Herawaty, Dekranas mendapat dukungan dari Kementrian Perdagangan menjadi tuan rumah penyelenggaraan penghargaan kerajinan unggulan oleh dewan kerajinan dunia. Kegiatan ini dikatakan akan diikuti 14 negara dari 4 region dengan jumlah peserta sebanyak 253 peserta.
"Indonesia mengirim 102 peserta. Berhasil mendapat penghargaan (award) sebanyak 49 peserta atau 43 persen dari 114 penerima award," katanya.
Pemberian penghargaan ini kata Herawati, merupakan salah satu cara membangun jaringan kerja dan pemasaran (network), mempromosikan produk kerajinan ke manca negara sekaligus memacu produk - produk kerajinan Indonesia untuk mengangkat mutu dan kualitas serta jeli melihat kebutuhan pasar global.