Dua CJH Meninggal, 9 Masih Dirawat di RS Haji Sukolilo
“Sebelumnya dia dirawat beberapa hari karena menderita HT dan Psikosa Schizoprenia,”kata Humas Kementerian Agama (Kemenag) Jatim Mahsun Zain.
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Memasuki hari ke-20 pemberangkatan calon jemaah haji ke Tanah suci, Jumat (19/9/2014), tercatat ada dua CJH meninggal dunia dan 10 lainnya ditunda keberangkatannya karena sakit.
Kedua CJH meninggal dunia itu adalah Masrukin Durjay Saim asal Jombang dan Sumiarti Munahar asal Blitar.
Masrukin meninggal di RS Haji Sukolilo pada 7 September 2014. Sedang Sumiarti meninggal dunia pada Rabu (16/9/2014) pukul 23.30 WIB. Dia meninggal di usia 65 tahun saat dirawat di RS Haji Sukolilo.
“Sebelumnya dia dirawat beberapa hari karena menderita HT dan Psikosa Schizoprenia,”kata Humas Kementerian Agama (Kemenag) Jatim Mahsun Zain.
CJH yang meninggal dunia sebelum terbang ke tanah suci akan dikembalikan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH).
Sementara untuk biaya perawatan selama di rumah sakit, seluruhnya akan ditanggung pihak asuransi. CJH juga akan mendapat santunan dari asuransi.
Sedangkan 10 CJH yang ditunda keberangkatannya, saat berita ditulis masih dirawat di RS Haji Sukolilo.
Mereka kebanyakan berusia lanjut yang memang sudah memiliki penyakit saat berangkat dari daerahnya.
Penyakit ini muncul akibat kelelahan atau stres karena akan melaksanakan perjalanan jauh.
“Setelah kami Konfirmasi ulang ternyata satu jemaah Insya Allah akan diberangkatkan malam ini (19/8/2014) sehingga tinggal sembilan orang yang masih di rawat di RS Haji,”kata Mahsun saat dikonfirmasi Jumat sore (19/9/2014).
Mahsun optimistis sembilan CJH ini bisa diberangkatkan haji tahun ini. Karena itu saat ini tim medis sedang melakukan sejumlah upaya untuk memulihkan kondisi mereka.
“Kita berdoa bersama agar mereka bisa berangkat segera,”katanya.
Bagaimana jika hingga pemberangkatan terakhir mereka tetap belum sehat? Mahsun berharap hal itu tidak terjadi. Kalaupun toh terjadi, pihaknya akan memberikan hak-haknya, misalnya, mengembalikan BPIH jika diinginkan CJH atau memberangkatkan kembali tahun depan.
“Tetapi kita berharap agar semuanya sehat kembali,”tegasnya.
Pantauan Surya Online(Tribunnews.com Network), dalam pemberangakatan kloter 43, Jumat sore (19/9/2014), seorang CJH risiko tinggi yang sebelumnya ditunda akhirnya diberangkatkan. Dia adalah Sapi’i Samingun, CJH asal Jember kloter 32.
Sapi’i seharusnya berangkat pada 15 September 2014. Tetapi karena sesak napas keberangkatannya ditunda. Kemarin kondisi Sapi’i lebih baik meski sesaknya napasnya belum sepenuhnya pulih.