Kelangkaan Obat-obatan Keluhan Utama Pasien di RSUD Kefamenanu
Kelangkaan obat-obatan yang selama ini menjadi keluhan utama para pasien yang dirawat di RSUD Kefamenanu,
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.KEFAMENANU -- Kelangkaan obat-obatan yang selama ini menjadi keluhan utama para pasien yang dirawat di RSUD Kefamenanu, hingga kini belum diatasi. Pelayanan belum maksimal karena cairan infus belum tersedia.
"Tadi malam (Kamis 18/9)) ada yang rujuk ke Atambua. Alat kesehatan (alkes) belum jelas di rumah sakit ini, siapa mau tolong karena takut meninggal. Memang alkes sudah turun tetapi tadi malam (Kamis) saya kan ada jaga tapi ada yang masih keliling cari, mungkin infusnya yang ada, tetapi cairannya yang belum ada," ujar dr. Theresia, di RSUD Kefamenanu, Jumat (19/9/2014) siang.
"Tadi malam (Kamis malam) ada pasien pendarahan tapi kami cari keliling infus tapi tidak ada. Untuk obat-obatan belum ada sama sekali," jelasnya.
Beberapa pasien yang ditemui Pos Kupang, Jumat (19/9/2014) di rumah sakit setempat mengaku belum sepenuhnya mendapatkan obat yang dibutuhkan.
"Memang ada sebagian obat yang ada tapi sebagian tidak ada, jadi kita beli," ungkap salah seorang keluarga pasien yang enggan dituliskan namanya.
Kepala Apotek RSUD Kefamenanu, Efi Teme, yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya tidak memberikan jawaban. "Untuk sementara cukup," tulisnya melalui pesan singkat ketika ditanya mengenai persediaan obat-obatan pada apotek setempat.
Direktur RSUD Kefamenanu, dr. I Wayan Niarta, M.Kes, yang dikonfirmasi pertelepon tidak memberikan jawaban. Diberitakan sebelumnya, stok obatan-obatan di rumah sakit setempat kosong sejak awal Januari 2014 lalu.
Namun hal itu baru diketahui awal Agustus 2014 ketika para pasien mulai mengeluh kehabisan uang untuk membeli obat di apotek luar rumah sakit.