1.831 Rumah Tak Layak Huni di Muaraenim Sudah Dibedah
Kabupaten Muaraenim, secara bertahap telah menyelesaikan 1.831 bedah rumah dari total 8.782 rumah.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, MUARAENIM - Kabupaten Muaraenim, secara bertahap telah menyelesaikan 1.831 bedah rumah dari total 8.782 rumah. Kegiatan tersebut merupakan program dari Kementerian Perumahan Rakyat RI, Selasa (30/09/2014).
Menurut Kadis PU Cipta Karya H Ramlan Suryadi melalui Kabid Perumahan Hermain Tomi dan Ahmad Hidayat, bantuan stimulan perumahan swadaya Rumah Tidak Layak Huni ini, adalah program Kementrian Perumahan Rakyat (Kemenpera) RI yang Kerjasama dengan Pemkab Muaraenim dan CSR PTBA.
Program tersebut dimulai sejak tahun 2012 - 2014, dengan total sasaran rumah tidak layak huni sebanyak 8.782 buah yang tersebar di wilayah Kabupaten Muaraenim.
Pihaknya sudah menyelesaikan sebanyak 1.831 rumah tidak layak huni, sehingga sisa 6.951 buah.
Adapun kecamatan yang sudah menerima program tersebut yakni kecamatan Lawang Kidul sebanyak 221 rumah (2013), Muaraenim ada 831 rumah (2012 - 2014), Gunung Megang 264 rumah (2013), Tanjung Agung 375 rumah (2014), Lembak 140 rumah (2013). Sisanya sebanyak 6.951 rumah secara bertahap untuk kecamatan lain sesuai dengan kondisi dilapangan.
"Dalam waktu dekat kita akan melakukan bedah rumah di kecamatan Muara Belida," tambah Ahmad Hidayat.
Sedangkan untuk besaran bantuan, lanjut Ahmad Hidayat, pada tahun 2012 bantuan dari kementrian Perumahan sebesar Rp 6 juta. Kemudian, pada tahun 2013 meningkat menjadi Rp 7,5 juta.
Dananya ada yang berasal dari Kemenpera RI, APBD Muaraenim dan CSR PTBA. Nanti, uang tersebut akan disalurkan langsung dari Kemenpera RI ke masyarakat yang bersangkutan dalam bentuk cek, namun cek tersebut tidak bisa diambil dalam bentuk uang namun dalam bentuk material senilai dana yang diterima.
Hal tersebut untuk menghindari adanya penyimpangan sehingga dana yang didapat benar-benar dibangunkan untuk perbaikan rumah.
"Kita berharap dana stimulan tersebut hanya sebagai pendamping, selebihnya dana dari mereka sendiri untuk merehab sehingga lebih layak," pungkasnya.