Kasus Penyiraman Warga, Camat Selayar Akhirnya Minta Maaf
Kapolsek Daik Lingga Provinsi Kepri, Iptu Hendriyal memfasilitasi perdamaian antara Camat Selayar dengan Lilis (19).
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Batam, Ian Sitanggang
TRIBUNNEWS.COM, LINGGA - Kapolsek Daik Lingga Provinsi Kepri, Iptu Hendriyal memfasilitasi perdamaian antara Camat Selayar dengan Lilis (19). Sebelumnya, Lilis disiram Camat Selayar di warung Sawah Indah, Senin (29/9/2014) usai Lilis makan siang.
"Memang mereka datang ke kantor polsek dimana korban hendak membuat laporan terhadap perlakuan M Syam (Camat Selayar) yang menyiram Lilis dengan air minum di warung Sawin (Sawah Indah)," ujar Kapolsek Daik Lingga Provinsi Kepri, Iptu Hendriyal, Selasa (30/9/2014).
Dia mengatakan, kedatangan Lilis yang ditemani oleh pemilik warung Siti Nurbaya diikuti M Syam. Sembari meminta maaf dan meminta Lilis tidak membuat laporan kepada kepolisian agar diselesaikan secara kekeluargaan.
"Kita sebagai penegak hukum, kita juga pelayan masyarakat, jadi kita berikan waktu kepada M Syam dan Lilis agar berdiskusi terlebih dahulu. Kita mengatakan bahwa kasusnya bisa kita lanjutkan tetapi kita juga menyediakan mediasi," kata Hendriyal.
Dia mengatakan setelah keduanya melakukan pertemuan akhirnya mereka sepakat untuk menyelesaikan secara kekeluargaan. Yakni dengan membuat surat perjanjian di kantor polisi (Polsek Daik Lingga).
"Memang kasusnya di kedua belah pihak sama-sama mempunyai kelemahan, pelaku emosi berlebihan, korban sendiri terlalu cepat menanggapi, tetapi itu sudah kita selesaikan secara kekeluargaan," kata Hendriyal.
M Syam, yang dihubungi Tribun Batam (Tribunnews.com Network) menuturkan sangat menyesal atas kejadian tersebut. Dia juga mengatakan sudah meminta maaf kepada Lilis atas perbuatannya menyiram Lilis.
"Kita sudah selesaikan Pak secara kekeluargaan. Saya minta maaf tidak sepantasnya melakukan hal itu," ujar M Syam, Camat Selayar.
Dia juga meminta maaf kepada masyarakat akibat tindakan tidak sepantasnya itu. Seorang pegawai pemerintahan yang sudah mengucapkan janji sebagai pembantu pemerintah dalam menyejahterakan rakyat namun yang dilakukan justru membuat onar dan menyakiti hati masyarakat.
Sementara Lilis, yang menjadi korban saat dihubungi Tribun Batam menuturkan masih trauma atas kejadian tersebut.
“Kalau dibilang sakit hati memang kita sakit hati," ujar Lilis.
Tetapi dia mengatakan, kasihan melihat M Syam yang sudah tua dan sudah terkena penyakit gula yang terus meminta maaf bahkan sampai nyembah-nyembah.
"Kita sebagai manusia tidak terlepas dari rasa kasihan jadi kita kasih kesempatan," jelas Lilis.