Tak Tahu Inflasi, Masyarakat Lebih Pilih Deposito Untuk Persiapan Pensiun
“Survey itu kami adakan setiap kuartal di tiga kota besar di Indonesia untuk mengetahui bagaimana sentimen investor terhadap investasi,” kata Putut.
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Pilihan masyarakat terhadap produk-produk investasi beragam.
Namun sebagian besar masih lebih tertarik pada produk-produk investasi tradisional semacam tabungan dan deposito.
Sementara produk-produk investasi di pasar modal masih belum terlalu diminati.
Hal tersebut disampaikan Putut E Andanawarih, Director of Business Development PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), saat berkunjung ke kantor redaksi Harian Surya, Kamis (2/10).
Menurutnya, berdasarkan Manulife Investor Sentiment Image (MISI), yakni survey rutin yang digelar MAMI kepada 500 responden yang diwawancarai langsung, sebanyak 43 persen sudah mempersiapkan dana pensiun. Sementara 57 persen sisanya belum.
“Survey itu kami adakan setiap kuartal di tiga kota besar di Indonesia untuk mengetahui bagaimana sentimen investor terhadap investasi,” kata Putut.
Dari 43 persen responden yang yakin telah menyiapkan rencana pensiun, sebagian besar masih menempatkan dananya pada investasi-investasi tradisional seperti tabungan dan deposito.
Padahal imbal hasil dari investasi tersebut tidak lebih tinggi dari laju inflasi yang sedikit demi sedikit justru menggerogoti kekayaan.
“Tapi ini memang harus dimaklumi karena pemahaman masyarakat terhadap perbankan masih lebih tinggi daripada pemahaman ke produk investasi lainnya,” lanjutnya.
Maka untuk semakin mendorong masyarakat agar melek investasi, khususnya investasi pasar modal, menurut Putut pihaknya akan lebih gencar melakukan edukasi ke masyarakat.
Apalagi saat ini semakin banyak manajer investasi yang menjual reksa dana dengan harga-harga yang terjangkau.
Targetnya bukan semata untuk menjual produk-produk reksadana yang dikelola MAMI, tetapi lebih untuk membuat masyarakat paham agar sejak dini mulai berinvestasi ke pilihan yang tepat.
“Yang penting sekarang masyarakat harus paham dulu pentingnya investasi. Masalah nanti akan berinvestasi di mana, itu tergantung tingkat pemahaman mereka,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.