Dikeroyok 10 Orang, Siswa SMK 1 Pamekasan Tewas
Baru sekitar 100 meter keduanya meninggalkan sekolahnya, dari arah belakang gerombolan pemuda sekitar 10 orang naik sepeda motor mengejar dan menghada
TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN – Tidak diketahui penyebavbnya tiba-tiba saja, Febri (17), siswa kelas II SMKN 1, Jl Pintu Gerbang, Pamekasan dikeroyok 10 orang tidak dikenal, usai pulang sekolah di pinggir jalan, depan SMAN 4, Jl Pintu Gerbang, Pamekasan, Senin (6/10/2014), sekitar pukul 12.30.
Akibat kejadian itu, Febri, warga Desa Pegantenan, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan, menderita luka bacok sepanjang 6 cm kedalaman 8 cm di pundak. Sedang Rispandi (17), teman sekolah korban yang berusaha melerai, juga luka akibat dihantam batu.
Namun tujuh jam kemudian, setelah korban mendapat perawatan medis di RSUD Slamet Martodirjo, Pamekasan, sekitar sekitar pukul 19.00, nyawa Febri tak tertolong dan tewas. Sedang Rispandi, kondisinya membaik.
Menurut sumber di lokasi kejadian, pulang sekolah Febri dan Rispandi tidak langsung pulang ke rumahnya, melainkan ke arah selatan menuju kota, karena Febri hendak membeli sesuatu di toko.
Saat itu, salah seorang teman Febri menghubungi lewat telepon agar dirinya berhati-hati, karena gerombolan pemuda mencari dirinya dan tengah mengejar.
Namun Febri tidak begitu memperhatikan peringatan temannya.
Baru sekitar 100 meter keduanya meninggalkan sekolahnya, dari arah belakang gerombolan pemuda sekitar 10 orang naik sepeda motor mengejar dan menghadangnya.
Saat itu Febri kaget dan bermaksud menanyakan kenapa dirinya diberhentikan di tengah jalan.
Kemudian terjadi cekcok mulut dan tiba-tiba salah seorang dari mereka menusukkan pisau ke perutnya.
Namun pisau itu berhasil ditepis sehingga pisaunya terlempar ke samping.
Namun dari arah belakang, seorang pelaku membacokkan senjata tajam ke mengenai pundak bagian belakang dan tumit, hingga Febri tersungkur.
Dan melihat kejadian itu, Rispandi berusaha melerai, namun sebuah batu menghantam kepala Rispandi, membuat Rispandi sempoyongan.
“Usai menusukkan pisau ke tubuh Febri dan menghantam batu ke tubuh saya, mereka kabur ke arah utara. Sedang kami berdua dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan,” kata Rispandi, kepada Surya (Tribunnews.com Network), Selasa (7/10/2014).
Bagian Humas rumah sakir RSUD dr Slamet Martodirdjo Pamekasan, Saleh Lalhadi, yang dihubungi mengatakan, setelah luka korban dijahit, korban dipindah dan dirawat inap di zal B lantai 2 dengan bantuan infus.
“Sebelum meninggal korban masih berbicara dengan beberapa teman dan keluarganya, entah apa yang dibicarakan. Bahkan saat itu korban minta menu kepad perawat, namun ditolak karena sudah dibantu infus. Nah, apa yang menyebabkan korban meninggal, kami masih belum tahu,” kata Saleh Lahadi.
Kasubag Humas Polres Pamekasan, AKP Hj Siti Maryatun, Selasa (7/10/2014) yang dimintai konfirmasinya membenarkan, jika korban penusukan itu akhirnya tewas dalam perawatan dokter di RSUD Pamekasan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.