Pedagang Pasar di Kediri Keluhkan Menjamurnya Swalayan
Para pedagang pasar di Kota Kediri mengeluhkan semakin menjamurnya pasar swalayan dan mini market yang berdiri di Kota Kediri.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI- Para pedagang pasar di Kota Kediri mengeluhkan semakin menjamurnya pasar swalayan dan mini market yang berdiri di Kota Kediri.
Akibat banyaknya pasar swalayan dan minimarket mengakibatkan pasar tradisional menjadi sepi pembeli.
"Pedagang pasar tradisional sekarang sepi pembeli. Omzet kami juga turun drastis semenjak banyak berdiri pasar swalayan dan mini market di Kota Kediri," ungkap Ny Dini, pedagang Pasar Setono Betek kepada Surya Online, Selasa (7/10/2014).
Dijelaskan Ny Dini, seperti dialami Pasar Setono Betek, sebelumnya dikenal pasar yang buka selama 24 jam. Namun meski buka 24 jam, pembelinya tetap sepi dan pendapatan yang diperoleh pedagang juga anjlok.
"Penghasilan kami sangat terasa berkurang semenjak berdiri dua pasar swalayan besar dan puluhan mini market di Kota Kediri. Malahan banyak pemilik kios yang telah menutup usahanya," tambahnya.
Perempuan yang berjualan peralatan rumah tangga dari plastik ini berharap Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar tidak mengizinkan lagi dibuka pasar swalayan dan mini market di Kota Kediri.
"Lebih baik pasar tradisional yang dibenahi supaya menjadi ramai lagi," jelasnya.
Ungkapan senada juga dikemukakan Ny Umi yang mengaku dagangnya menjadi kurang laku karena pembeli yang datang ke pasar tradisional menjadi berkurang.
"Sepi mas sekarang, sejak dua tahun terakhir pembelinya berkurang lebih dari 50 persen," tuturnya.
Sementara Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menegaskan tidak akan mengizinkan lagi pasar swalayan dan mini market baru berdiri di Kota Kediri. "Sekarang sudah tidak ada penambahan lagi. Saya sudah menyetop," tegasnya.
Untuk perbaikan pasar tradisional sendiri telah masuk dalam rencana Pemkot Kediri. Salah satunya membangun Pasar Setono Betek karena detail enginering desain (DED) sudah ada.
"Kemungkinan tahun depan pembangunannya sudah dapat dilaksanakan," tandasnya.
Namun Walikota juga meminta para pedagang mau ditata. Karena meski pasar tradisional jika ditata dengan baik bakal banyak pengunjungnya. Penataan ini terkait dengan masalah sanitasi dan dan lingkungan pasar.