Mantan Anggota Brimob Tembak Warga
Dua anggota polisi dengan inisial Y dan P yang menjaga PT Pertamina EP di Kecamatan Bayunglencir diduga salah paham akhirnya berakibat menembak warga.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BAYUNGLENCIR - Dua anggota polisi dengan inisial Y dan P yang menjaga PT Pertamina EP di Kecamatan Bayunglencir diduga salah paham akhirnya salah melakukan pengejaran dan berakibat menembak warga.
Kanit Reskrim Polsek Bayung Lencir Ipda Susanto mengatakan, akibat kejadian tersebut satu korban inisial N dirawat di Rumah Sakit Jambi, satu orang melarikan diri ke dalam hutan dan satu dibawa ke Polda Sumsel bersama dua orang polisi, empat orang sekurity dan satu orang yang memberikan informasi.
"Kejadianya di Jalintim, sekitar pukul 15.30 tadi, itu salah paham antara korban dan polisi sama-sama salah kira, Polisi kira korban adalah pencuri, sedangkan korban mengira gerombolan polisi dan sekurity adalah perampok," ujar Ipda Susanto, Selasa (7/10/2014).
Dijelaskan Susanto, kejadian salah tembak itu berawal ketika dua orang polisi mantan anggota Brimob mendapat informasi ada pencurian minyak milik Pertamina. Saat melakukan pengejaran di Jalintim lewatlah mobil Xenia dengan nopol BG 1129 JP yang dibawa tiga orang yaitu H, N dan satu lagi masih didalam hutan.
"Melihat banyak orang membawa senjata api mobil korban stop dan langsung putar arah ke Jambi. Melihat itu Polisi langsung curiga dan mengejar. Y sempat memberikan tembakan peringatan tapi korban tambah cepat, lalu Y menembak ban mobil hingga akhirnya mobil dapat dihentikan. Satu korban ketakutan berlari masuk hutan, satu korban N luka tembak di bagian kaki dan satu lagi H berhasil kita amankan dan kita interogasi," jelasnya.
Ditambahkanya, korban ternyata merupakan pemborong di Puskesmas Bayunglencir yang sedang melakukan pembangunan, karena mereka membawa uang Rp 30 juta, mereka ketakutan karena itu mereka kabur saat hendak distop dan diperiksa.
"Kasus ini akan langsung ditangani Propam Polda Sumsel, sekarang saya sedang di jalan menuju Palembang membawa dua Polisi lima sekurity dan satu korban," ujarnya.
Sementara itu korban yang masuk ke dalam hutan sampai saat ini tidak mau keluar, meskipun telah dibujuk polisi. Saat dihubungi ponselnya korban mengatakan dia mau keluar jika yang menjemput adalah istrinya.
"Satu lagi korban yang masih dalam hutan dan kita bujuk untuk keluar, kita hubungi ponselnya dimatikan, sebelumnya dia berkata mau keluar asal yang jemput istrinya," katanya.