Warga Desa Prajen Mengusir Gelap dengan Minyak Tanah
"Lampu minyak untuk mengusir gelap karena belum masuknya aliran listrik. Ketika bahan bakar habis kami akan kembali hidup dalam kegelapan malam,"
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Sumsel, Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, BANYUASIN - Hidup dalam gelap. Begitu yang dirasakan warga Desa Prajen Jaya, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, ketika malam menjelang.
Sudah puluhan tahun listrik tak kunjung ada di desa itu. Selama itu mereka menggantungkan keberadaan minyak tanah, yang semakin, jarang sebagai bahan bakar untuk membuat pelita.
Heri, seorang warga setempat mengaku selama ini memakai genset untuk menerangi rumah warga. Namun, setelah bahan bakarnya habis, warga mencari minyak tanah.
"Lampu minyak untuk mengusir gelap karena belum masuknya aliran listrik. Ketika bahan bakar habis kami akan kembali hidup dalam kegelapan malam," ujar Heri kepada Tribunsumsel.com, Rabu ( 8/10/2014).
Gelap akan menjadi teman warga sampai pagi menjelang karena minyak tanah yang menjadi bahan bakar pelita susah didapat. Belum lagi mereka harus berebut dengan para nelayan yang juga butuh untuk penerangan di laut.
Heru mengaku, untuk menerangi malam di rumahnya harus menghabiskan bahan bakar minyak tahan sebanyak dua liter. Ia harus menebusnya Rp10 ribu per liter.