Siapkan Pagelaran, 100 Guru Tari Tradisional Berlatih Selama 5 Hari
"Mereka kan sudah sangat profesional. Lima hari pasti cukup untuk belajar dua tari secara bergantian," ujar lelaki yang mengaku sudah menciptakan pulu
TRIBUNNEWS.COM,DENPASAR - I Ketut Rena berulang kali melemparkan pujian bagi peserta pelatihan tari tradisional.
Duduk santai di tribun penonton panggung Ratna Kanda, ia tampak minim sekali memberikan arahan.
"Bagus, bagus sekali. Harusnya besok sudah langsung tampil," puji Rena, selaku instruktur tari sekaligus pencipta Tari Sundaram yang kala itu jadi materi pelatihan.
Hari Senin (13/10) kemarin, sebanyak 100 guru tari se-Bali mengikuti pelatihan Tari Kreasi di Taman Budaya (Art Centre) jalan Nusa Indah Denpasar. Pelatihan ini direncanakan akan berlangsung selama lima hari ke depan, sampai Jumat (17/10).
Para peserta pelatihan terdiri dari guru tari tingkat SMP, SMA/SMK dan sanggar tari se-Bali.
Peserta pelatihan tari diproyeksikan akan menampilkan hasil pelatihan mereka dalam sebuah pagelaran seni pada hari terakhir nanti (Jumat). Sedangkan materi tari yang akan dipelajari adalah Tari Sundaram dan Tari Palawakra.
Ketut Rena mengatakan, dari 100 orang peserta tiap harinya akan dibagi menjadi dua kelompok.
Separuh akan berlatih Tari Sundaram, separuhnya lagi akan berlatih Tari Palawakra. Untuk Tari Sundaram, kegiatan pelatihan akan ditempatkan di panggung Ratna Kanda.
Sedangkan untuk Tari Palawakra menggunakan panggung Angsoka sebagai tempat latihan.
"Mereka kan sudah sangat profesional. Lima hari pasti cukup untuk belajar dua tari secara bergantian," ujar lelaki yang mengaku sudah menciptakan puluhan tari kreasi ini.
Disinggung masalah tari ciptaannya yakni tari Sundaram, ia menjelaskan bahwa tari Sundaram sangat mengedepankan keindahan gerak.
Terutama gerak pinggul. Namun tari Sundaram tak memaksakan gerak pinggul yang enerjik, melainkan lebih pada gerakan yang lembut.
"Tari Sundaram itu juga pengembangan dari tari tradisional. Saya menonjolkan gerakan lembut pinggul penari," ujarnya lelaki yang mengaku menciptakan tari Sundaram pada tahun 2010 ini.
Dengan adanya kegiatan pelatihan tari kreasi semacam ini, Ia berharap agar perkembangan tari di Bali semakin baik.
Guru tari peserta pelatihan diharapkan bisa mengembangkan apa yang mereka dapatkan di sini di daerah masing-masing.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.