Satu Mahasiwa Manado Tewas, Tataaran Memanas
Bentrok antara mahasiswa Universitas Negeri Manado asal Papua dengan warga Tataaran Minahasa tak bisa dihindari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Manado, Finneke Wolajan
TRIBUNNEWS.COM, TONDANO - Bentrok antara mahasiswa Universitas Negeri Manado asal Papua dengan warga Tataaran Minahasa tak bisa dihindari.
Kejadian bermula ketika mahasiswa Unima asal Papua Sabtu malam (18/10/2014) menggelar acara pesta syukuran wisuda di Asrama Mahasiswa di Kelurahan Tataaran Patar Minahasa. Mahasiswa yang menghadiri syukuran bukan hanya mahasiswa Unima asal Papua tapi juga ada teman-teman mereka yang lain termasuk mahasiswa dari Politeknik Manado.
Usai syukuran, sekitar pukul 3 pagi, Minggu (19/10/2014), sejumlah mahasiswa yang sudah dipengaruhi minuman keras saat melintas di kawasan pertokoan Tataaran kemudian melempari kios-kios yang ada dengan batu, mengakibatkan kaca pecah berserakan.
Tak terima dengan perlakuan mahasiwa ini, warga kemudian keluar rumah dan melakukan perlawanan. Bentrokan pun tak bisa dihindari.
Informasi sementara yang dihimpun dari Wartawan Tribun Manado di lokasi kejadian, akibat bentrokan ini satu mahasiwa asal Politeknik Negeri Manado meregang nyawa, dan sejumlah mahasiwa dan warga luka-luka.
Saat ini, jenazah mahasiswa bersangkutan telah dibawa ke Manado.
Aparat kemanan dari Polres Minahasa dan Kodim 1302 Minahasa langsung bergerak cepat untuk mengamankan lokasi bentrokan. Tampak juga dari pemerintah Kabupaten Minahasa dalam hal ini Asisten III Hetty Rumagit, Camat Tondano Barat dan Tondano Selatan ikut turun ke lokasi kejadian.
Sejumlah mahasiwa yang terlibat bentrokan langsung diamankan untuk mencegah bentrokan kian meluas.
Sementara itu, hingga Minggu siang ini, aparat keamanan terlihat masih menjaga ketat lokasi kejadian termasuk Asrama Mahasiswa Papua di Tataaran Patar.
Aparat langsung menggelar pertemuan antara warga dan mahasiswa untuk meredam agar konflik tak berlanjut.