Ditolak Lingkungan, Anak Indigo Merasa Depresi
Kepekaan Rohim terhadap hal-hal gaib yang dimiliki tidak semua orang bisa memahami dirinya.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Memiliki bakat spesial ternyata membuat Rohim berkembang tak selayak anak seusianya. Ia baru bisa diterima masyarakat ketika beranjak usia 16 tahun. Saat itu pria lulusan SMA ini baru bisa mengendalikan dan memahami potensi yang ada dalam dirinya, mampu melihat hal-hal gaib.
Sebelum berusia 16 tahun, ia seperti orang aneh yang jarang bergaul dengan masyarakat sekitar. Rohim lebih banyak diam dan hanya di rumahnya saja setelah beraktivitas di sekolah. Sebab, kepekaan terhadap hal-hal gaib yang dimiliki tidak semua orang bisa memahami dirinya.
Memiliki kespesialan itu, tak jarang dirinya dianggap gila oleh teman-temannya lantaran kerap ketahuan berbicara sendiri. Sejak kecil, ia mengaku sudah bisa melihat bahkan berinteraksi dengan mahluk kasat mata tersebut.
"Dulu ada temen mengira saya kok bicara sendiri. Padahal waktu itu saya lagi berinteraksi dengan mahluk yang tidak bisa dilihat oleh teman saya. Jadi temen saya bilang, kamu bicara sama siapa? Dari situlah saya banyak diam," katanya ketika berbincang-bincang dengan Tribun Sumsel di rumahnya yang terletak di Jalan Sentosa, Plaju.
Diejek, ditolak teman, dianggap gila dan terasingkan, memang sudah dirasakannya ketika ia mulai menyadari dirinya berbeda dengan orang lain. Barulah ia benar-benar bisa memahami setelah kerap menyaksikan serial anak indigo di tayangan televisi.
"Ternyata, yang mengalami seperti saya ini tidak aku sendiri. Di sana banyak. Dari situ, saya mulai menyadari dan memahami potensi yang ada dalam diri saya. Dan saya saat itu mulai berani membuka diri terhadap masyarakat," tambah dia.
Menghadapi kenyataan tersebut, selain menutup diri dari teman sebayanya dan lingkungan, ia mengaku merasa depresi. Namun untuk menghindari hal-hal itu, ia pun pergi memancing. Dia mengaku hobi memancing.
Di saat memancing itulah, ia bisa melepaskan depresi dan tekanan selama belum memahami dan menyadari potensi dalam dirinya itu. Memancingpun, hanya menjadi tameng. Sebab disaat itulah ia bisa berinteraksi dengan makhluk halus dan berbagi cerita.
Memahami dirinya memiliki potensi besar, ia pun membuka praktik pengobatan alternatif sejak 5 tahun terakhir ini. Dari sekian banyak yang berobat, 99 persen pasiennya berhubungan dengan makhluk kasat mata.
Membuka pengobatan praktik, bukan tanpa sebab. Sejak kecil ia sudah terbiasa dengan hal gaib. Ketika anggota keluarganya dipercaya sakit karena mahluk astral, di tangannya anggota keluarga pun sembuh.
"Mayoritas yang berobat ke sini, yang bermasalah dengan makhkluk kasat mata. Alhamdullilah potensi ini bisa berguna bai masyarakat banyak," kata pria yang masih berumur 20 tahun itu.
Saat ini, masyarakat telah banyak mengetahui dan menyadari kespesialan dalam dirinya. Apalagi teman-teman sebayanya. Tak jarang pula, teman-temannya iseng meminta pengasihan.
"Ada sih. Tapi itukan gak sembarang, kalau untuk dibuat main-main, ya saya gak ngasih," tambah bujangan ini. (and)