Pengembang Aplikasi Lokal Belum Bisa Kalahkan Dominasi Asing
”Sebagai operator yang memiliki visi untuk menjadi penyedia layanan mobile digital lifestyle kelas dunia yang terpercaya, kami yakin program kerjasama
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Hingga beberapa tahun ke depan, pengembang aplikasi lokal belum bisa untuk mengalahkan dominasi pemain asing macam Facebook, Twitter, dan Google.
Pengguna Facebook di Indonesia misalnya diperkirakan menembus angka 50 juta. Artinya Facebook berhak atas revenue USD 252 juta setiap tahunnya.
Google Voice menajdi contoh lain perusahaan asing yang menangguk manisnya bisnis aplikasi di Tanah Air.
Aplikasi ini hanya dalam tujuh bulan sejak diluncurkan sudah menggaet 1,5 juta pemakai.
Ada pula WhatsApp, aplikasi mesengger yang memiliki lalu lintas pesan sampai satu miliar pesan setiap harinya.
Dibanding para raksasa aplikasi ini, para pengembang aplikasi Indonesia barulah berstatus start-up (pemula).
Meski begitu, tetap terbuka peluang besar bagi pemula untuk bisa menguangkan aplikasi karyanya.
Banyak perusahaan provider yang memasarkan karya mereka. Telkomsel rutin menjaring pengembang aplikasi melalui kampus dan komunitas-komunitas digital.
Paling mutakhir, Oktober 2014 lalu, perusahaan pelat merah ini membuka program Indonesia Next Apps bekerjasama dengan Samsung.
”Sebagai operator yang memiliki visi untuk menjadi penyedia layanan mobile digital lifestyle kelas dunia yang terpercaya, kami yakin program kerjasama dengan Samsung ini akan memberikan dampak yang sangat baik bagi perkembangan ekosistem digital di Indonesia,” kata Vice President Digital Lifestyle Telkomsel, Marina Kacaribu, melalui pernyataan tertulis.
Menurutnya, aplikasi saat ini menjadi satu dari tiga pilar penyaangga sukses bisnis teknologi informasi. Dua pilar lainnya device (perangkat/gadget) dan network (jaringan).
Dijelaskan dari program Indonesia Next Apps sendiri sukses menjaring 147 aplikasi dari 90 developer lokal.
Dari ratusan aplikasi itu, tujuh finalis telah dipilih berdasarkan ide, model bisnis, desain user interface, dan user experience (UI/UX), problem solving untuk market, cara monetize, dan lain sebagainya.
Pemenang utama kompetisi ini berhak ikut serta dalam Startup Mentorship Programmed, sebuah program kolaborasi dengan SingTel, dan didaftarkan untuk mengikuti Singtel Group-Samsung Regional Mobile App Challenge.
Selain Telkomsel, operator lain ikut berebut kue yang sama. PT XL Axiata Tbk atau XL, belum lama ini menggelar workshop hackaton untuk mendorong kualitas aplikasi lokal agar mampu bersaing di pasar digital.
Sementara Indosat membuat layanan Gudang Aplikasi, yakni toko digital yang membantu upaya penjualan aplikasi-aplikasi buatan developer lokal.
Indosat juga menggeber program Ideabox, yakni program akselerator Startup yang merupakan hasil kerjasama Indosat dan Mountain SEA Ventures. Ideabox merupakan lahan bagi para startup digital di Indonesia. (ben/day/idl/ian)