Tanpa Sebab yang Jelas, Bendahara Gereja Dipukul, Ditabrak Motor dan Ditikam Hingga Tewas
Setelah dipukul dan terjatuh korban sempat ditabrak dengan sepeda motor dan kemudian ditikam.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, KOTAMOBAGU - Setelah dipukul dan terjatuh korban sempat ditabrak dengan sepeda motor dan kemudian ditikam.
Sepenggal kronologi ini terungkap dalam rekonstruksi yang digelar Satuan Reskrim Polres Bolmong, Selasa (4/11/2014) Sekitar Pukul 12.00 Wita di Taman Kota Kotamobagu.
Rekonstruksi yang berjalan sekitar satu jam tersebut mengungkap bagaimana korban Stepen Lianto (19) ditikam dan akhirnya meregang nyawa di rumah sakit.
Pantauan Tribun Manado di lokasi rekonstruksi yang adalah Tempat Kejadian Perkara (TKP) tampak dipadati banyak orang. Masyarakat yang kebetulan lewat langsung memarkir kendaraannya untuk menyaksikan adegan per adegan rekonstruksi penikaman tersebut.
Awal kejadian, di lokasi ada dua kelompok yang terlibat bentrok. Mereka sama-sama dalam keadaan mabuk karena sebelumnya sudah mengkonsumsi miras.
Melihat bentrok mulai memanas, kelompok orang yang diduga pelaku datang dan menemui satu di antara kelompok yang terlibat bentrok. Tanpa sebab yang jelas dua orang yang diduga pelaku, di bawah pengaruh minuman keras kemudian menganiaya korban.
Awalnya satu orang yang diduga pelaku memukul korban di bagian wajah sehingga korban terjatuh. Tak berhenti disitu ia kemudian mengambil sepeda motor untuk menabrak korban dan selanjutnya melarikan diri.
Kemudian orang kedua yang diduga pelaku datang dan langsung menikam korban dengan pisau ke punggung bagian kiri dan kemudian melarikan diri.
Kasat Reskrim Polres Bolmong AKP Iver Manossoh saat dikonfirmasi mengatakan bahwa antara korban dan diduga pelaku tidak ada dendam sebelumnya,
"Tidak ada permasalahan antara mereka, ini spontan terjadi. Diduga pelaku langsung memukul dan menikam korban tanpa sebab," ujarnya.
Lanjutnya ada dua orang yang diduga pelaku dengan barang bukti pisau. "Untuk saksi ada delapan orang yang dimintai keterangan dan semuanya saat kejadian dalam keadaan mabuk," ungkapnya.
Di tengah-tengah keramaian tampak keluarga dan kerabat dekat korban yang mengenakan pakaian serba hitam turut menyaksikan.
Ibu korban Adima Lamaega (44) yang juga hadir dalam rekontruksi berharap pelaku dapat dihukum berat, "Dia anak yang baik, tak pernah terlibat dalam permasalahan dia itu aktif mengikuti ibadah di gereja.
Saat sebelum keluar rumah ia sempat ikut ibadah. Saya sempat mengingatkannya kalau keluar hati-hati di jalan jaga diri bae-bae," ungkapnya sambil berkaca-kaca.
Korban tercatat aktif sebagai bendahara di salah satu gereja di Kotamobagu. (dik)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.