Pemadaman Listrik Bergilir di Berau Makin Parah
Jika sebelumnya PT PLN melakukan pemadaman bergilir selama dua haru, kali ini dipastikan bakal lebih lama, yakni hingga 4 hari.
Editor: Sugiyarto
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Geafry Necolsen
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG REDEB – PT PLN Rayon Tanjung Redeb, Kabupaten Berau kembali melakukan pemadaman dan mulai dilakukan sejak Rabu (5/11/2014). Jika sebelumnya PT PLN melakukan pemadaman bergilir selama dua haru, kali ini dipastikan bakal lebih lama, yakni hingga 4 hari.
Pemadaman bergilir ini dilakukan karena suplai listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lati menurun akibat pergantian sistem eksitasi pada salah satu pembangkit. Seperti yang dikemukakan oleh Manajer PT PLN Rayon Tanjung Redeb, Eko Hadi Pranoto kepada wartawan Rabu (5/11/2014).
Eko mengatakan, pemadaman akan dilakukan per enam jam dan pihaknya telah membagi menjadi 3 grup daerah yang akan mendapatkan pemadaman secara bergantian. “Sama seperti kemarin, kita bagi dalam 3 grup. Masing-masing daerahnya sudah ditentukan, mulai hari ini sudah dilakukam pemadaman,” ungkapnya.
Pada awalnya dikatakan Eko, PT PLN menjadwalkan pemadaman bergilir selama dua hari, bahkan pihaknya telah menyusun jadwal pemadaman, belakangan PT PLN baru menerima surat resmi dari PT Indo Pusaka Berau (IPB) selaku pengelola PLTU Lati, bahwa pergantian sistem eksitasi memerlukan waktu selama 4 hari.
Eko juga mengatakan, sebenarnya pemadaman tidak perlu dilakukan selama 4 hari. "Sebenarnya bisa dua hari saja, kemungkinan PLTU mengambil langkah antisipasi. Kami sendiri khawatir bakal mengecewakan pelanggan kalau mengumunkan pemdaman hanya 2 hari tapi tidak bisa tepat waktu, kita berharap pemadaman tidak sampai 4 hari,” ujarnya.
Untuk saat ini PLN hanya menerima suplai listrik dari PLTU sekitar 6 Megawatt, sementara daya dari PLTD mencapai 2 MW, dan dari mesin pembangkit yang disewa dari Kaltimex sekitar 5,6 Mw, total keseluruhan mencapai 13,6 MW.(gef)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.