Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Empat Kereta Pusaka Pura Pakualam Dijamas

lima kereta kencana milik Kadipaten Pura Pakualam, upacara Jamasan Kereta Kencana dilakukan di kompleks Pura Pakualam, Jum'at (7/11).

Editor: Sugiyarto
zoom-in Empat Kereta Pusaka Pura Pakualam Dijamas
Tribun Jogja/Hamim Thohari
Prosesi jamasan kereta Pusaka Pura Pakualaman, Jumat (7/11) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Diawali dengan pembacaan doa oleh puluhan abdi dalem di depan lima kereta kencana milik Kadipaten Pura Pakualam, upacara Jamasan Kereta Kencana dilakukan di kompleks Pura Pakualam, Jum'at (7/11).

Empat kereta dari lima kereta pusaka Pukualaman yang masing-masing bernama Kanjeng Kiai Manik Koemolo, Kiai Brajanala, Kiai Manik Brojo, Nyai Roro Kumenyar dikeluarkan dari ruangan penyimpanan oleh para parjurit Pakualaman.

Kereta yang pertama dijamasi adalah Kereta Kanjeng Kiai Manik Koemolo. Kereta yang berwarna kuning tersebut buatan Inggris pada tahun 1800 hingga 1810.

Kereta tersebut adalah hadiah dari Gubernur Jenderal Inggris, Sir Thomas Stamford Rafles kepada Sri Pakualam I di tahun 1812 saat pelantikannya menjadi Raja.

Dijelaskan oleh petugas penjaga museum Pakualaman, Bukhori (61), pemberian kereta tersebut sebagai bentuk kedekatan antara Rafles dan Raja Sri Pakualam I.

Untuk Kereta Nyai Roro Kumenyar adalah kereta pemeberian Susuhunan Paku Buwana ke X saat jumenengan Sri Paduka Paku Alam ke VII pada tahun 1906.

BERITA REKOMENDASI

Sementara itu, Staff urusan Kepanitran Pura Pakualaman, Sestro Dirjo mengatakan, tidak hanya kereta pusaka yang dijamasi pada Jumat (7/11) atau bertepatan dengan Jemuah Kliwon tanggal 14 Sura tahun 1948 Ehe tetapi seluruh pusaka milik Pakualaman.

"Sudah menjadi tradisi jika setiap Jumat Kliwon maupun Selasa Kliwon di bulan Sura, seluruh pusaka yang ada di Pakualaman akan dibersihkan melalui prosesi Siraman atau jamasan Pusaka," ungkap Sestro Dirjo di sela-sela jamasan kereta, Jumat (7/11/2014).

Proses jamasan pusaka diawali dengan menyiapkan beragam sesaji yang bernama Bucalan dua hari sebelum prosesi jamasan berlangsung dan diletakan di beberapa titik bangunan Pura Pakualaman.

Kemudian sehari sebulum acara jamasan, para abdi dalem dan kerabat Pakulaman menyiapkan sesaji yang diperlukan untuk prosesi jamasan.

Dan pada Jumat pagi, beragam sesaji tersebut dihidangkan sebelum acara jamasan di mulai. Untuk kali ini beberapa pusaka yang dijamas, anatara lain, Kanjeng Kiai Buyut dan Kanjeng Kyai Paku Baru, yang keduanya berupa tombak, dan Kiai Kanjeng Gambiranom yang berupa Gong. (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas