Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Drainase Rusak, Warga Giwangan Rawan Kena Banjir

"Ditambah kecepatan air di Sungai Gajah Wong ini tinggi, sehingga dindingnya tidak kuat dan lantainya mudah tergerus, sehingga tidak mampu menahan air

zoom-in Drainase Rusak, Warga Giwangan Rawan Kena Banjir
Tribun Medan/Riski Cahyadi
Sejumlah warga berada di jalur kereta api menghindari banjir yang telah merendam rumah mereka di Kecamatan Helvetia, Medan, Sumatera Utara, Minggu (12/10/2014). Hujan deras dan buruknya saluran drainase di tempat itu mengakibatkan terendamnya ratusan rumah warga sehingga warga terpaksa mengungsi di jalur kereta api karena kawasannya lebih tinggi. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

TRIBUNNEWS.COM,YOGYA - Saluran drainase yang berlokasi di RT 17, RW 06 Ponggalan, Kelurahan Giwangan Kecamatan Umbulharjo rusak parah.

Saluran drainase sisi barat ambles dan berlubang, panjangnya sekitar lima meter. .

Jika tidak segera ditangani lebih dari 183 jiwa warga yang bermukim di sekitar bantaran sungai lokasi itu terancam banjir.

Kepala Seksi Drainase Dinas Permukiman dan Prasawarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Hanung Wijaya, mengatakan, sejak Senin (10/11) kemarin pihaknya sudah mulai menginventarisasi kerusakan.

Kerusakan saluran drainase itu menurut dia disebabkan karena kondisinya sudah tua alias berusia puluhan tahun sehingga jebol.

Hanung sendiri tidak tahu pasti tahun pembuatannya, hanya saja drainase itu dibuat oleh Provinsi DIY.

"Ditambah kecepatan air di Sungai Gajah Wong ini tinggi, sehingga dindingnya tidak kuat dan lantainya mudah tergerus, sehingga tidak mampu menahan air," kata Hanung, saat dikonfirmasi Tribun Jogja, Selasa (11/11).

BERITA TERKAIT

Menurutnya, kondisi drainase sudah rusak parah, sehingga memang perlu penanganan darurat.

Saluran air yang rusak itu sekitar 5 meter. Saat ini, Kimpraswil sudah mulai melakukan perbaikan dengan sistem bongkar tutup.

Hanya saja pihaknya menemui kendala lantaran saat ini sudah memasuki musim hujan.

Akibatnya pengecoran tidak bisa maksimal.

"Kalau hujan kami kesulitan untuk mengecor, karena kalau basah harus di cor ulang," imbuhnya.

Hanung mengatakan akan menyelesaikan pekerjaan pengecoran drainase tersebut secepatnya.

Jika sudah keburu hujan, permukiman terancam banjir. Dampak yang lebih serius, bisa mengakibatkan talud ambruk.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas