Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bertindak Brutal, Kapolri: Polisi Makassar Sudah Sesuai Prosedur

Kapolri Jenderal Sutarman, tampak membela aparat kepolisian yang menganiaya jurnalis saat terjadi aksi mahasiswa di Universitas Negeri Makassar.

Penulis: Glery Lazuardi
zoom-in Bertindak Brutal, Kapolri: Polisi Makassar Sudah Sesuai Prosedur
Tribun Timur
Polisi memukul mahasiswa UNM yang berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di Makassar, hari ini. Bahkan, mahasiswa yang sedang mengikuti proses perkuliahan dan tidak terlibat aksi demonstrasi juga menjadi sasaran aparat kepolisian. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Sutarman, tampak membela aparat kepolisian yang menganiaya jurnalis saat terjadi aksi mahasiswa di Universitas Negeri Makassar.

Sebab, ia menegaskan aparat Kapolrestabes Makassar sudah bertindak sesuai standar operasional saat mengamankan aksi mahasiswa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Kamis (13/11/2014).

"Setiap orang boleh unjuk rasa dan demonstrasi. Tapi, kalau sudah melakukan tindakan anarkis maka kita akan melakukan tindakan hukum. Termasuk lari ke kampus juga harus dikejar," ujar Sutarman, seusai upacara HUT ke-69 Korps Brimob di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jumat (14/11).

Sebelumnya, aksi demonstrasi menolak rencana pemerintah mencabut subsidi BBM di Makassar berujung rusuh, Kamis (13/11) sore.

Polisi masuk ke kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) di Gunungsari, Jl AP Pettarani. Sejumlah mahasiswa yang diduga ikut aksi parlemen jalanan, ditangkap.

Sebanyak lima jurnalis yang meliput aksi penyerangan polisi justru menjadi korban kekerasan. Beberapa diantaranya terluka dan dianiaya. Polisi melarang pengambilan gambar dan coba merebut kamera jurnalis.

Berita Rekomendasi

Selain mahasiswa dan jurnalis, sejumlah warga, anak-anak, dan buruh bangunan yang bekerja di sekitar Menara Phinisi, kampus UNM, juga menjadi korban. Sebelum aksi penyerangan, Wakapolrestabes Makassar AKBP Totok Lisdiarto, dilaporkan terkena panah dan 4 wartawan terluka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas