Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wali Kota Malang Disandera Teroris

"Proses pembebasan sandera tadi berlangsung selama delapan menit. Seharusnya bisa dua menit. Tapi tadi terkena macet. Kami tidak mungkin memutus arus

zoom-in Wali Kota Malang Disandera Teroris
surya/samsul hadi
Pasukan penanggulang teroris dari Yonif 500/Raider melakukan penyelamatan sandera oleh teroris di Balai Kota Malang, Jumat (14/11/2014). 

TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Pasukan Yonif 500/Raider menggelar simulasi pembebasan sandera oleh teroris di Balaikota Malang, Jumat (14/11/2014).

Dalam simulasi itu, 10 orang teroris meneguasai gedung Balaikota Malang.

Kawanan teroris bersenjata lengkap menyandera Wali Kota Malang, M Anton. Kantor Wali Kota Malang mengalami kondisi darurat.

Kabar dikuasainya Balaikota Malang diketahui intel di wilayah Kota Malang.

Selanjutnya tim intel melaporkan kondisi ini kepada Pangdam V/Brawijaya. Setelah mendapat laporan, Pangdam V/Brawijaya memerintahkan Danyonif 500/R untuk segera melaksanakan aksi Raid pembebasan sandera.

Danyonif 500/Raider menyiapkan tim Penanggulan Teroris (Gultor). Dantim Gultor melaksanakan perencanaan dan persiapan.

Setelah mendapatkan informasi yang matang tentang sasaran dan kekuatan teroris, tim langsung bergerak melakukan penyelamatan di Balaikota Malang.

BERITA TERKAIT

Tim Gultor melakukan penyerangan secara mendadak terhadap teroris yang ada sedang menguasi Balaikota Malang. Sedikitnya, ada 30 personel dari tim Gultor yang diterjunkan ke lokasi untuk penyelamatan sandera.

Pasukan datang membawa dua unit kendaraan tempur taktis (Rantis), satu unit Rantis Anoa, dan satu unit Helikopter Bell 105, dan 4 unit trail serbu. Pasukan tim Gultor langsung melumpuhkan teroris yang menyandera Wali Kota Malang dan para staf.

Terjadi aksi tembak-tembakan antara teroris dan pasukan TNI. Pasukan TNI berhasil melumpuhkan teroris yang menguasai Balaikota Malang. Pasukan TNI segera membawa keluar Wali Kota Malang dan para staf.

Komandan Rindam V/Brawijaya, Kolonel Inf Agus YR Agustinus mengatakan, tujuan latihan ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kondisi darurat di wilayah Malang. Dengan begitu jajaran TNI AD siap kapanpun saat dibutuhkan.

"Proses pembebasan sandera tadi berlangsung selama delapan menit. Seharusnya bisa dua menit. Tapi tadi terkenda macet. Kami tidak mungkin memutus arus lalu lintas," katanya.

Wali Kota Malang, M Anton mengatakan, simulasi ini merupakan pengalaman pertama. Ia mengaku sempat ketakutan saat proses penyelamatan. Ia harus ikut berlari-lari keluar dari gedung Balaikota.

"Ini pengalaman pertama bagi saya. Saya sempat panik, karena ada suara tembak-tembakan. Saya juga harus naik kendaraan rantis, ini juga yang pertama kali bagi saya," ujarnya. (sha)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas