Fatayat NU Jatim Jadi Pendampingan Keluarga
"Kami berharap keutuhan keluarga ini bisa bertahan di tengah gempuran modernitas dan tantangan ekonomi," ujarnya
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Fatayat NU Jatim memberi perhatian khusus pada kondisi kestabilan keluarga dan ketahanan pangan masyarakat.
Dua hal itu dinilai memberi peran penting dalam memunculkan berbagai permasalahan sosial.
Ketua PW Fatayat NU Jatim, Hikmah Bafaqih menyatakan keluarga memiliki peranan signifikan bagi stabilitas sosial.
"Kami berharap keutuhan keluarga ini bisa bertahan di tengah gempuran modernitas dan tantangan ekonomi," ujarnya di acara seminar wawasan kebangsaan dengan tajuk 'Mengukuhkan semangat nasionalisme berbangsa dan kemandirian perempuan' di Wisma Haji Juanda, Minggu (16/11/2014).
Guna menjalankan program itu Fatayat NU sudah menyusun modul berbasis klaster untuk pendampingan keluarga.
Salah satu program yang akan dilakukan untuk menjaga ketahanan keluarga adalah pendampingan keluarga.
Tahun ini, target pendampingannya adalah buruh migran dan perempuan pesisir pantai.
Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf yang hadir dalam acara menyatakan, menjaga keluarga sebagai benteng terakhir bagi perkembangan anak merupakan hal yang sangat penting.
"Pendidikan itu dimulai dari keluarga. Sedangkan pendidikan keluarga diawali dari ibu-ibunya, maka sangat penting menjaga keharmonisan keluarga," ujarnya.
Ia menyebut sekitar 152 ribu perempuan menjadi kepala keluarga di Jatim.
Di satu sisi, kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan pelecehan seksual meningkat.
Fatayat NU perlu melakukan pemberdayaan perempuan.
Terutama pemberdayaan dalam sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM), dan mengawal millennium development goal (MDGs) atau atau tujuan pembangunan millenium.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan pendampingan dan kemitraan.
Menurutnya, fatayat punya kemampuan untuk melakukan pendampingan dan pendidikan terhadap perempuan.
Terutama pendampingan kepada keluarga nelayan, petani, buruh migran, dan pengangguran.
Sebab, sektor inilah merupakan kantong-kantong kemiskinan di provinsi Jatim.
Seminar diikuti ratusan peaerta yang merupakan para anggota fatayat NU yang berasal dari 44 cabang di Jatim.(Rey)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.