Mahasiswa PGRI Tewas Ditabrak Mobil Tangki PDAM
Obe Welmi Anin (25), mahasiswa semester VII Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas PGRI NTT tewas ditabrak mobil tangki air milik PDAM.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Pos Kupang, Dion Kota
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Obe Welmi Anin (25), mahasiswa semester VII Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas PGRI NTT yang baru selesai mengikuti ujian mid semester tewas ditabrak mobil tangki air milik PDAM Kota Kupang.
Peristiwa naas ini terjadi di Jalan Frans Seda tepatnya di depan Kampus STIE Oematonis, Rabu (19/11/2014) sekitar pukul 14.30 Wita.
Obe meninggal akibat luka parah bagian kepala karena mengalami benturan keras dengan mobil tangki air. Obe sempat dilarikan ke RS Kartini yang jaraknya tak lebih dari 200 meter dari TKP, namun nyawanya tak berhasil diselamatkan.
Informasi yang dihimpun dari TKP menyebutkan, awalnya korban dan sahabatnya Meldi Bani hendak menyeberang jalan. Saat itu, tiba-tiba datang mobil tangki air milik PDAM Kota Kupang dari arah SMPN 5 Kupang menuju Bundaran PU dengan kecepatan tinggi. Usai menyalib kendaraan di depannya, mobil tangki air yang dikemudikan Benyamin Moikari (39) langsung menabrak Obe. Obe terpental sekitar tiga meter sebelum mobil tangki tersebut keluar jalur dan menabrak pohon.
Obe yang mengalami luka parah pada bagian kepala langsung diantar ke RS Kartini dengan menggunakan sebuah angkutan kota. Namun akibat luka parah pada bagian kepala, nyawa Obe tak bisa diselamatkan.
Meldi Bani yang berjalan bersama Obe menuturkan, waktu itu keduanya berjalan beriringan tetapi tidak sama lurus.
"Posisi saya berjalan di depan pada saat menyeberang jalan tersebut. Saya kaget ketika melihat teman saya (Obe) terpental setelah ditabrak mobil tangki," jelasnya.
Ia mengaku, mobil tersebut juga hampir menyeret dirinya. Melihat temannya terkapar di jalan, Meldi langsung berusaha melihat keadaannya yang mengalami luka parah pada bagian kepalanya.
"Saya lalu bersama teman lain melarikan Obe ke RS Kartini dengan menumpang mobil bemo lampu 27," ujar Meldi yang masih nampak ketakutan usai selamat dari kecelakaan maut.
Benyamin Moikari yang ditemui di Polres Kupang Kota mengatakan, saat itu dirinya tidak konsentrasi.
"Saya sudah mulai melamun sejak dari Patung Kirab. Saya kaget ketika sudah menabrak korban. Usai menabrak korban saya langsung lari menyerahkan diri ke Polres Kupang Kota," ujar Benyamin yang nampak ketakutan.
Di TKP, nampak para mahasiswa, warga sekitar dan pengguna jalan mengerumuni lokasi itu untuk melihat mobil tangki yang bagian depannya penyot akibat menabrak pohon. Nampak darah segar masih terlihat di tempat korban terpental. Satu pohon yang sudah mengering tercabut akarnya karena ditabrak mobil tangki air.
Kanit Laka Lantas Polres Kupang Kota, Iptu Saladin, yang ditemui, mengatakan, sopir dan barang bukti mobil tangki sudah diamankan. Menurutnya, dari keterangan sementara, kecelakaan terjadi akibat kelalaian sopir.