Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Malu Kesebar ke Seluruh Dunia, Ganjar Instruksikan Ritual Seks Kemukus Ditutup

Ganjar menilai ritual yang dilakukan di lokasi tersebut berbahaya dari sisi kesehatan, dan moralitas.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Malu Kesebar ke Seluruh Dunia, Ganjar Instruksikan Ritual Seks Kemukus Ditutup
SBS
Ruangan untuk wisata seks yang ada di Gunung Kemukus 

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta penginapan Gunung Kemukus untuk ditutup. Arahan ini disampaikan Ganjar terkait dengan ritual seks yang diduga bercampur dengan praktek prostitusi di sekitar makam Pangeran Samudra di bukit Kemukus, Sragen, Jawa Tengah.

"Menurut saya sebaiknya segera ditutup karena itu prostitusi dan cukup berbahaya," kata Ganjar di Istana Bogor, Senin (24/11/2014) seusai mengikuti pertemuan para gubernur dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Baca juga: Banyak Pejabat Lakukan Ritual Seks di Gunung Kemukus)

Ganjar menilai ritual yang dilakukan di lokasi tersebut berbahaya dari sisi kesehatan, dan moralitas. Selain itu, menurut Ganjar, ritual ini mencoreng nama bangsa karena sampai diberitakan media asing.

"Sampai luar negeri tahu, malu lah. Kalau ziarah, silakan. Menurut saya mesti ada sekarang mengalihkan dalam rel ziarah, bukan dengan ajaran sesat prostitusinya," tutur dia. (Baca juga: Bercinta di 'Gunung Seks' Jawa Tengah Bawa Berkah dan Bisa Lunasi Utang)

Politikus PDI-Perjuangan ini juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Bupati Sragen terkait ritual di kawasan Gunung Kemukus tersebut. Menurut dia, penutupan lokasi ini menjadi kewenangan Bupati Sragen.

Wisata ziarah Gunung Kemukus di Jawa Tengah menjadi pemberitaan media televisi Australia, Special Broadcasting Service (SBS). SBS adalah satu dari lima lembaga penyiaran dengan jaringan luas di Australia.

Dalam program Dateline di SBS One yang berjudul "Sex Mountain", wartawan SBS, Patrick Abboud, bingung saat melihat praktek ritual seks di Gunung Kemukus yang bercampur dengan prostitusi.

Berita Rekomendasi
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas