Petugas KPK Menyamar Broker Vila saat Tangkap Fuad Amin
Cara tak lazim dipakai petugas KPK saat menangkap Ketua DPRD Kabupaten Bangkalan KH Fuad Amin Imron di rumah megahnya di Jalan Letnan Mestu.
Editor: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Cara tak lazim dipakai petugas KPK saat menangkap Ketua DPRD Kabupaten Bangkalan KH Fuad Amin Imron di rumah megahnya di Jalan Letnan Mestu, Bangkalan, Selasa (2/12/2014) dini hari.
Jauh hari sebelum menangkap Fuad, petugas mengidentifikasi dan mengintai gerak-geriknya. Sumber Surya menyebutkan, sebelum ditangkap petugas, Fuad sempat berada di Bali dan sedang mencari vila. "Tak jelas mau beli atau sewa," ujarnya.
Sumber tadi tidak bisa memastikan apakah kepergian Fuad di Bali berkaitan langsung dengan Munas IX Partai Golkar. Tapi pada Jumat (28/11/2014), Fuad masih memimpin rapat paripurna dan menerima tamu di DPRD Bangkalan.
Berbekal informasi itu, petugas menyamar menjadi broker vila untuk bisa berhadapan langsung dengan Fuad. Samaran ini berhasil dan membuat Fuad keluar menghadapi broker vila gadungan meski jam sudah menunjukkan dini hari.
Rumah dua lantai Fuad paling besar dibandingkan bangunan di sekitarnya. Bangunan berwarna cokelat muda tersebut dilengkapi kamera pengaman dengan tembok setinggi empat meter di bagian yang bersebelahan dengan pumukiman warga.
Meski megah, bagian depan rumah tidak dilengkapi pagar. Fuad hanya memasang lembaran seng untuk menutup rumahnya setinggi tiga meter. Seng itu dipasang sepanjang bagunan. Ada tiga pintu dipasang di penutup seng tersebut.
Di bagian depan terdapat pintu utama dan pintu berukuran lebih kecil. Di sebelah utara bangunan, juga terdapat pintu besar. Pintu inilah yang menjadi akses keluar masuk pemilik rumah dan tamunya, termasuk petugas yang menyamar.
Penyamaran petugas berbuah manis. Tim berhasil memasuki teras rumah megah milik Fuad. Setelah mengetuk beberapa kali, pintu akhirnya dibuka. Petugas yang menyamar, ditemui perempuan yang belakangan diketahui pembantu rumah.
Pembantu Fuad tampak bingung. Pasalnya, ada tamu datang pada dini hari. Untuk meyakinkan perempuan itu, petugas lantas mengaku orang suruhan Fuad. "Sampaikan ke Ra Fuad kalau saya sudah carikan vila spesial,” ujar sumber tadi.
Sejurus kemudian, perempuan itu memanggil sang majikan. Tak lama berselang, target operasi muncul. Setelah meyakini sosok di depannya adalah Fuad, petugas membuka kedoknya. Fuad kaget namun tetap berusaha tenang meski tertangkap basah.