Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Belum Ada Titik Terang Nasib Pilot Ronny Djasril dan Mekanik Pian Sophian

Hari ketiga, pencarian bangkai Pilatus Trush- 510P, milik Elang Nusantara Air yang jatuh di Laut Kema, Selasa (2/12/2014) belum membuah hasil

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Belum Ada Titik Terang Nasib Pilot Ronny Djasril dan Mekanik Pian Sophian
Tribun Pekanbaru/IST
Ronny Djasril dan istri semasa hidup. Ronny Djasril, pilot pesawat carter Pilatus Trush-510P, milik Elang Nusantara Air dengan Register Penerbangan PK-ELR yang jatuh dari ketinggian sekira 8.000 kaki atau sekitar 2.400 meter, sekitar tiga mil antara Pulau Lembeh dan pesisir Pantai Kema yaitu di Desa Asparagus Kecamatan Kema, tinggal di Jalan Embun Pagi RT 02/RW 04 Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru. 

TRIBUNNEWS.COM.AIRMADIDI -  Drama langit Laut Kema masih belum terungkap. Pencarian korban dan serpihan pesawat terus dilakukan.

Hari ketiga, pencarian bangkai Pilatus Trush- 510P, milik Elang Nusantara Air yang jatuh di Laut Kema, Selasa (2/12/2014) belum membuah hasil memuaskan. Nasib Pilot Ronny Djasril dan mekanik, Pian Sophian pun belum ada titik terang. Sementara segala daya dan upaya pencarian sudah dilakukan.

Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas II Bitung, Kamis (4/12/2014) menerjunkan kapal kelas wahid, KN Gandiwa 118. Bertolak dari Dermaga Distrik Navigasi Kelurahan Tandurusa Kecamatan Aertembaga Kota Bitung, Kapten Josep Rengga bersama 22 kru menuju tengah laut Kema.

"Pencarian di hari ketiga ini sudah diperlebar wilayahnya dari lokasi jatuhnya pesawat," tutur CH Marinda sebagai Ketua Rescue KN Gandiwa ketika di atas kapal kepada Tribun Manado.

Setibanya di lokasi, tiga unit perahu karet dari Tim Gabungan lengkap dan para penyelam juga melakukan pencarian.

Sementara itu, Kapten Josep Rengga terus melakukan koordinasi lewat radio dengan Posko Basarnas dan Tim Gabungan untuk menurunkan robot ROV Remotely Operated Vehicle dan Sonar.

"Alat-alat ini berfungsi membaca benda-benda yang ditemukan di dasar laut, kemudian untuk ROV akan memperlihatkan lewat monitor hasil rekaman dan foto bawah laut," jelas anggota Tim Penyelamat, Christian didampingi Arwan sang operator.

BERITA TERKAIT

ROV, kata dia, selain bisa merekam dan memfoto kejadian di dasar laut, memiliki kelebihan lainnya yakni mengambil benda tertentu.

"ROV dikendalikan dari box Integrated Navigation Console dengan kabel warna hijau sepanjang 250 meter," jelasnya.

Namun sayangnya, karena pengaruh arus dan angin yang kuat, alat ROV tidak bisa masuk lebih ke dalam.

Kapal KN Gandiwa sendiri terus berputar mengitari titik jatuhnya pesawat. Namun hasil pencarian masih nihil.

Selain KN Gandiwa, juga diturunkan KRI Tedong Naga, Kapal Induk Basarnas, dan enam perahu motor untuk mencari korban pesawat jatuh.

Deputi Operasi Badan SAR Mayjen TNI Tatang Zaenudin bersama Kepala Basarnas Manado, Marsono dan Kepala Bakorkamla atau Badan Koordinasi Keamanan Laut Heri Agam menegaskan, pencarian akan kembali dilanjutkan Jumat (5/12) ini.

Mayjen Tatang mengatakan, pencarian akan diperluas lagi dan kedalaman penyelaman diusahakan untuk lebih dalam lagi.

Kedalaman mencapai 80 meter, namun yang terdeteksi sebelumnya 44 meter.

Tim Gabungan sendiri menurunkan robot penyelam atau Remote Operated Underwater Vhicle, Site Scan Sonar, dan Marine Detector sejak pagi dan tambahan robot dari KN Gandiwa.

"Proses pencarian selama 1 minggu. Masyarakat juga banyak yang terlibat ikut dalam pencarian ini," ungkapnya.

Di tepi pantai, Posko Basarnas, kakak ipar Pilot Ronny Djasril yakni, Noviwaldi Jusman begitu cemas.

Dia terus memantau komunikasi Posko Basarnas dengan tim penyelamat yang berada di tengah laut. Sehari sebelumnya, dia ikut ke tengah laut untuk memastikan nasib sang adik.

"Harapan besar kami segera ditemukan dalam keadaan selamat. Semua kami serahkan kepada Tuhan," katanya.

Dia mengaku terus mengabari keluarganya, khususnya istri pilot, Sandri yang ada di di Jalan Embun Pagi Nomor 8, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru.

"Rencananya ada dua orang menyusul saya di Manado," katanya.

Sumber: Tribun Manado
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas