Jalan Sajingan Besar di Kabupaten Sambas Susah Ditembus pada Desember
Jalan sepanjang 82 kilometer dari arah pusat Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, menuju Kecamatan Sajingan Besar, menjadi lautan lumpur.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Sahirul Hakim
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Jalan sepanjang 82 kilometer dari arah pusat Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, menuju Kecamatan Sajingan Besar, menjadi lautan lumpur memasuki musim hujan di bulan Desember.
Masyarakat setempat sangat sengsara karena dampak dari akses jalan sulit ditembus. Tak sedikit dari masyarakat harus meminggirkan mobilnya untuk menginap semalam, karena tak bisa menembus kondisi jalan yang rusak parah.
"Masyarakat yang berbelanja kebutuhan sehari-hari jelang Natal harus ikhlas menginap di jalan. Mobil yang mereka tumpangi amblas," ujar Ketua Forum Perbatasan Kabupaten Sambas, Abelnus kepada Tribun Pontianak, Sabtu (6/12/2014).
Dampak lain dari rusaknya infrastruktur jalan sejak 1997 sampai 2014, harga sembako lebih mahal. Misalnya harga beras 1 kg Rp 12 Ribu menjadi Rp 15 ribu per kg. "Sembako lain juga merangkak naik rata-rata Rp 2 ribu naiknya," jelasnya.
Ia menyayangkan kenaikan harga sembako tak dibarengi dengan harga karet dan lada yang justru turun drastis. "Sekarang harganya Rp 5 ribu-Rp 6 ribu per kg, dan banyak aspek lainnya akibat jalan yang rusak seperti ini," ucapnya.
Sajingan Besar sekarang ini membutuhkan tenaga pendidikan, kesehatan. Bahkan masih ada kampung tak memiliki jalan dan listrik. "Kita sangat berharap, pemerintah daerah dan pusat segera melakukan langkah konkrit," ucapnya.
Ia menambahkan, pemerintah tak hanya berkunjung tanpa melakukan langkah konkret. Bukti nyata pemerintah ditunggu masyarakat di Kecamatan Sajingan Besar. "Masyarakat perbatasan jangan di-anak tirikan," ungkapnya.