10 Dalang Cilik Ramaikan Festival Pedalangan di Gunungkidul
“Ada filosofi yang ingin saya sampaikan dalam memainkan lakon ini. Sebagai manusia, kita tidak boleh sombong. Itu folosofi yang ingin saya sampaikan,”
TRIBUNNEWS.COM,GUNUNGKIDUL - Sebanyak sepuluh dalang cilik tampil dalam festival pedalangan Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan dan Persatuan Dalang se- Indonesia ( Pepadi), Minggu (14/12/2014).
Kegiatan yang diselenggarakan di Balai Desa Karangrejek tersebut diikuti oleh dalang cilik yang berusia antara 7-13 tahun.
Dalang-dalang cilik yang berasal dari wilayah Gunungkidul tersebut tampil masing-masing selama 20 menit di hadapan tiga juri dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Masing-masing menampilkan lakon berbeda-beda.
Salah satu peserta dalang cilik yang ikut tampil dalam festival ini adalah Erlangga Betrand Pashandaru (13).
Siswa kelas 1 SMP I Playen tersebut tampil cukup mengesankan. Dengan diiringi oleh iringan gamelan, Betrand langsung memainkan tokoh wayang yang ada di depan kelir.
Mengusung lakon Petruk Dadi Ratu, Betrand terlihat sangat piawi dalam memainkan tokoh wayang kulit. Adegan demi adegan dalam alur cerita yang ditampilkannya pun terlihat cukup runtut.
Ditemui usai pentas, Betrand yang sudah belajar mendalang sejak duduk di taman kanak-kanak tersebut mengaku sudah menyiapkan lakon Petruk Dadi Ratu cukup lama.
Lakon Petruk Dadi Ratu sengaja dipilihnya karena memiliki folosofi yang cukup dalam.
“Ada filosofi yang ingin saya sampaikan dalam memainkan lakon ini. Sebagai manusia, kita tidak boleh sombong. Itu folosofi yang ingin saya sampaikan,”katanya.
Betrand mengaku dengan banyak mengikuti festival dalang cilik, dirinya bisa mendapatkan banyak pengalaman tentang dunia pedalangan.
Dengan ilmu yang diperolehnya dari berbagai festival ini, kemampuan mendalangnya menjadi lebih baik lagi.
“Cita-citanya pengen jadi dalang yang sukses. Saya sudah berkali-kali mengikuti festival dalang cilik,” imbuhnya.