184 Penderita Kusta di Jatim Alami Cacat Permanen
"Dari jumlah penderita kusta, sebesar 71 persen atau 3.054 berada di wilayah Madura, Tapal Kuda dan Pantura," ujarnya, Minggu (21/12/2014).
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Sebanyak 184 orang penderita penyakit kusta mengalami cacat permanen.
Kepala UPT Rumah Sakit Kusta Kediri Dinas Kesehatan Jatim, Nur Siti Maimunah mengatakan, 184 orang yang cacat permanen tersebut berasal dari 4.293 penderita Kusta yang terdata di Jatim.
"Dari jumlah penderita kusta, sebesar 71 persen atau 3.054 berada di wilayah Madura, Tapal Kuda dan Pantura," ujarnya, Minggu (21/12/2014).
Menurut Nur Siti, penyakit Kusta disebabkan bakteri Mycobacterium Leprae. Masyarakat yang didiagnosis terkena penyakit ini dihimbau segera melakukan pengobatan rutin untuk menghindari kemungkinan cacat pada anggota tubuhnya.
"Penyakit ini dapat menyebabkan kecacatan permanen. Karena kumannya menyerang syaraf tepi manusia. Selain itu, dalam jangka waktu tertentu, penyakit ini juga bisa menular,” terangnya.
Ciri-ciri awal orang terkena penyakit lepra, biasanya menyerang kulit manusia dengan tanda bercak atau hampir mirip dengan panu namun berwarna kemerahan. Bagian tubuh yang terserang biasanya makula, dagu, dahi, kuping dan tangan.
"Kalau ada bercak di kulit yang tak kunjung hilang perlu diwaspdai. Awalnya memang seperti panu, tapi kalau kusta biasanya tidak gatal,” imbuh Nur Siti.
Kepala Dinas Kesehatan Jatim, dr Harsono, menambahkan, untuk menekan angka penyakit kusta pihaknya terus melakukan sosialisasi ke masyasakat. Selain menangani pasien positif mengidap kusta, Dinkes juga melakukan pendeteksian dini.
"Melalui deteksi dini ini, diharapkan ditemukan kasus baru. Ini penting agar pasien yang punya riwayat menderita kusta awal bisa diobati, sehingga tidak sampai cacat permanen," terangnya.
Pemprov Jatim saat ini mempunyai dua rumah sakit khusus kusta, yakni RS Kusta di Kediri dan RS Kusta Sumberglagah di Kabupaten Mojokerto. (Mujib Anwar)