Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sampah Plastik di Bali Capai 1.150 Truk per Hari

"Satu truk sampah berkapasitas angkut tiga sampai enam kubik. Truk kecil tiga kubik," jelas Ni Made Armadi,

zoom-in Sampah Plastik di Bali Capai 1.150 Truk per Hari
Warta Kota/Adhy Kelana (Kla)
Tumpukan sampah terlihat menggunung di tepi Jalan Tebet Timur raya, Jakarta Selatan, Jumat (16/5). Keadaan ini sangat menggangu kenyamanan pengguna jalan yang melintasaai jalan itu. (Warta Kota/Adhy Kelana) 

“TPA-TPA juga sudah kelebihan beban (overload). Oleh karena itu, tidak bisa lagi penanggulangan sampah hanya mengandalkan pemerintah. Masyarakat harus ikut serta,” tandas Ni Made Armadi.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Bali, Nyoman Sujaya, juga mengakui bahwa angka penggunaan plastik di Bali cenderung naik dan tinggi. "Kecenderungannya, sampah plastik meningkat setiap tahun. Karena penggunaan benda-benda berbahan plastik juga meningkat," imbuhnya.

Konsultan persampahan di Bali, Ade Kusuma Jaya, sangat mengkhawatirkan peningkatan sampah plastik di pulau ini.

“Sampah botol dan kardus itu bukanlah sampah membahayakan, karena bisa didaur ulang. Sampah plastik yang berbahaya," kata Ade Kusuma Jaya kepada Tribun Bali.

Menurut Ade yang jadi konsultan persampahan disejumlah hotel ini, problem persampahan di Bali sudah dalam tahap yang berbahaya.

Daya dukung lingkungan Bali, jelas dia, sudah tidak mampu menyesuaikan diri lagi dengan serbuan sampah yang dihasilkan manusia yang tinggal di pulau ini.

"Indikatornya, semua TPA sudah penuh, tumpukan sampah plastik ada dimana-mana. Bali menuju kiamat sampah," tegas Eka yang aktif mengkampanyekan soal sampah di media sosial Facebook melalui FanPage `Central Bali Recycling`.

BERITA REKOMENDASI

Ancaman sampah plastik, Eka mengibaratkan, lebih berbahaya dibanding dengan akibat yang disebabkan oleh serangan bom.

"Masa pemulihan akibat bom akan cepat ketika pemerintah sudah bisa memberikan jaminan keamanan, karena setelah itu wisatawan akan datang lagi. Namun, pemulihan akibat kerusakan lingkungan Bali yang disebabkan sampah plastik bisa butuh ratusan tahun,” terang Eka yang kerap berbicara soal sampah di forum-forum diskusi di dalam dan luar negeri.

Meningkatnya penggunaan sampah plastik, jelas Eka, terutama karena pembiasaan penggunaan kantong plastik atau tas kresek di toko, warung, pusat perbelanjaan dan supermarket.

Produk-produk barang konsumer juga banyak yang dikemas dengan plastik, bahkan plastik yang berlapis aluminium (aluminium foil)  yang butuh ratusan tahun untuk mengurainya.

"Masyarakat sudah dibuat nyaman dengan kantong plastik," kata Eka, lulusan Jurusan Kesehatan Kasyarakat Unud, yang saat ini mengelola bank sampah di rumahnya kawasan Baturiti Tabanan.


Kepala BLH Provinsi Bali, Nyoman Sujaya, mengatakan pemerintah sebetulnya sudah serius berupaya menanggulangi sampah plastik sejak beberapa tahun lalu. Salah-satunya adalah dengan Unit Pengelolaan Sampah Terpadu (UPST) yang berbasis masyarakat.

Program 3R juga cukup gencar dikampanyekan. Tiga R itu adalah `Reduce, Reuse, Recycle`, yang berarti mengurangi penggunaan plastik, menggunakannya kembali, serta mendaur ulang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas