Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Organda Terima Progam Angkot Gratis Pelajar

"Untuk sementara anggota kami telah sepakat menerima progam angkota gratis bagi pelajar SD sampai mahasiswa. Kalau nanti ada kekurangan akan dievaluas

zoom-in Organda Terima Progam Angkot Gratis Pelajar
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Ratusan sopir angkot yang tergabung dalam Organisasi Angkutan darat (organda) berunjukrasa di depan Balaikota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat Selasa (20/11/2012). Mereka menolak peraturan daerah nomor 3 tahun 2012 tentang Retribusi Daerah dan rancangan peraturan daerah (raperda) transportasi yang merupakan upaya sistematis untuk menggusur pengusaha bus kecil dan mikrolet. Selain itu, massa juga memprotes penarikan retribusi di dalam terminal sebesar Rp1.000 per sekali masuk. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM,KEDIRI - Organda Kediri akhirnya menerima progam angkutan kota (angkota) gratis bagi pelajar di Kota Kediri.

Menyusul progam yang dimulai 2015 ini setiap angkota mendapatkan subsidi bensin sebanyak 6 liter per hari.

"Untuk sementara anggota kami telah sepakat menerima progam angkota gratis bagi pelajar SD sampai mahasiswa. Kalau nanti ada kekurangan akan dievaluasi," ungkap Subur Santoso, Ketua Organda Kediri kepada Surya Online, Minggu (4/1/2015).

Dijelaskan Subur, saat ini ada sekitar 50 unit angkota yang melayani empat trayek. Rata-rata setiap hari angkota beroperasi 4 sampai 5 kali pergi pulang (PP).

Sedangkan kebutuhan BBM setiap hari berkisar antara 6 - 10 liter.

Ada 4 trayek angkota di Kota Kediri, masing-masing Lin A jurusan Rejomulyo - Selomangleng, Lin B melayani Katang - Selomangleng, Lin G rute Pasar Bawang - Terminal Tamanan dan Lin F dari Terminal Tamanan - Pasar Banjaran.

Diungkapkan Subur, mekanisme bantuan dari Pemkot Kediri ini berupa voucer BBM yang bisa ditukarkan di SPBU yang ditunjuk.
"Ya nanti sopir angkota dapat menukarkan voucernya dengan BBM sebanyak 6 liter," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Bagi pemilik dan sopir angkota sendiri, progam angkota gratis sebenarnya kurang menguntungkan.

Mengingat selama ini kebanyakan memakai sistem setoran, sebagian lainnya disopiri pemiliknya sendiri.

"Rata-rata setorannya Rp 20.000 sampai Rp 30.000 per hari," ujarnya.

Sehingga konsekuensi dari progam ini hanya dari penumpang umum saja yang ditarik. Padahal selama ini mayoritas penumpang angkota pada pagi dan siang kalangan pelajar.

"Sesuai SK Walikota tarif angkota sebenarnya Rp 4.000, tapi faktanya penumpang hanya bayar separuhnya. Masyarakat sendiri sekarang memilih naik motor daripada naik angkota," ujarnya.

Para pemilik sendiri kata Subur, untuk sementara telah sepakat dengan progam angkutan kota gratis. Namun jika dikemudian hari ada aspirasi lain dari anggota, pihaknya akan menyampaikan kepada Pemkot Kediri.

"Sementara progam ini kami jalani dahulu, nanti menguntungkan atau malah merugikan akan dievaluasi lagi," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas