Awak KRI Bung Tomo Terenyuh Lihat Jenazah Terombang-ambing di Laut
"Mereka terenyuh melihat jenazah para korban yang terombang ambing di lautan. Cuaca buruk bukan satu halangan bagi kami," kata Yayan.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muh Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Ketika KRI Bung Tomo singgah di Kota Semarang untuk mengisi bahan bakar dan perbelakan, Minggu (4/1/2015), Tribun Jateng menemui Komandan KRI Bung Tomo, Kolonel Laut Yayan Sofiyan.
Yayan mengaku salut akan semangat dan dedikasi anggotanya. Dalam kondisi cuaca buruk, angin kencang, ombak tinggi, personil KRI Bung Tomo tetap semangat melakukan misi evakuasi korban pesawat Airasia QZ8501 di Selat Karimata.
"Mereka terenyuh melihat jenazah para korban yang terombang ambing di lautan. Cuaca buruk bukan satu halangan bagi kami," kata Yayan.
Yayan mengatakan, KRI Bung Tomo yang pertama kali menemukan exit door dari pesawat Airasia. Temuan itu lalu dilaporkan ke Basarnas sebagai pengendali. Lalu pencarian dan SAR difokuskan di sekitar lokasi penemuan pertama itu.
"Kami total sudah mengevakuasi 10 jenazah korban. Berbagai pecahan dari pesawat dan tas," katanya. Misi pencarian jenazah dan pesawat AirAsia QZ8501 berikut black boxnya hingga hari kesembilan masih berlanjut.