Menko Kemaritiman Indroyono Kunjungi Museum House of Sampoerna
Kunjungan ini merupakan wujud perhatian Menteri terhadap perkembangan pariwisata Indonesia, khususnya di kota Surabaya, di mana Museum HoS
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Menteri Koordinator Kemaritiman RI, Bapak Indroyono Soesilo, didampingi oleh Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), Paul Janelle, beserta rombongan, mengunjungi Museum House of Sampoerna (HoS) sebagai bagian dari rangkaian kunjungan kerja di Surabaya.
Kunjungan ini merupakan wujud perhatian Menteri terhadap perkembangan pariwisata Indonesia, khususnya di kota Surabaya, di mana Museum HoS merupakan salah satu ikon wisata dan destinasi para wistawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
Museum HoS terletak di sebuah kompleks cagar budaya yang telah berusia lebih dari 150 tahun dan merupakan salah satu dari 10 Museum Pilihan Indonesia dengan jumlah kunjungan wisatawan sekitar 14.000 setiap bulannya.
Berbagai penghargaan pariwisata dari tingkat nasional maupun internasional telah museum House of Sampoerna, termasuk peringkat pertama Museum Seni dari National Geographic Traveler pada tahun 2012.
Di akhir kunjungan, Menteri Indroyono dan rombongan menyempatkan diri untuk menikmati Surabaya Heritage Track (SHT), sebuah tur sejarah kota Surabaya, hasil kerjasama HoS dengan Pemerintah Kota setempat.
Selain mengunjungi museum, Menteri juga bertemu dengan para karyawan produksi sigaret kretek tangan (SKT) Sampoerna yang berjumlah ribuan orang. SKT merupakan salah satu industri padat karya nasional yang menyerap ratusan ribu tenaga kerja.
Kretek juga merupakan salah satu kekayaan dan produk asli Indonesia yang telah dikembangkan selama ratusan tahun.
Secara keseluruhan industri tembakau nasional menyerap jutaan tenaga kerja Indonesia serta merupakan kontributor pendapatan negara tertinggi dari cukai.
Untuk itu, dalam kunjungan Menteri Indroyono, Paul Janelle menyampaikan pentingnya dukungan pemerintah terhadap industri hasil tembakau melalui regulasi yang efektif dan berdasar pada pembuktian ilmiah serta kebijakan fiskal yang tepat, khususnya untuk segmen padat karya seperti SKT.