Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kopaska Yakin Kotak Hitam dan Badan Pesawat Segera Diangkat

Mereka membawa antara lain baju selam, enam unit tabung oksigen, kaki bebek, dan perlengkapan selam lainnya.

Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Kopaska Yakin Kotak Hitam dan Badan Pesawat Segera Diangkat
Tribunnews.com/Rahmat Patutie
Pinger locater atau alat untuk mencari kotak hitam (Blackbox) di atas Kapal Negara (KN) Andromeda. 

TRIBUNNEWS.COM, KUMAI - Lima tim Komando Pasukan Katak (Kopaska) dari TNI Angkatan Laut (AL) bersiap mencari kotak hitam dan badan pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Selat Karimata.

Pantuan Tribunnews.com, tim penyelam tiba di lokasi dengan menumpangi mobil SAR. Turun dari mobil, tim yang mengunakan pakaian warna biru langit itu langsung mengangkut perlengkapan-perlengkapan selamnya ke atas Kapal Negara (KN) Andromeda dari Distrik Navigasi Palembang di Pelabuhan Kumai.

Mereka membawa antara lain baju selam, enam unit tabung oksigen, kaki bebek, dan perlengkapan selam lainnya. Kapal berangkat pukul 15.00 WIB menuju sasaran di perairan antara Selat karimata dan Pulau Jawa.

Komando Armada RI Kawasan Barat Dantim Serda Mes Toto Subagio mengatakan, setiba di lokasi titik duga jatuhnya pesawat, pihaknya langsung menerjunkan satu pasang penyelam untuk mencari badan pesawat.

Mereka mendapat instruksi dari KNKT usai alat-alat seperti multibeam echosounder dan side scan sonar berfungsi mendapati pencitraan gambar di bawah laut. Begitu pula pinger locater atau alat untuk mencari kotak hitam mendapatkan sinyal.

"Kira-kira bagian ekor, atau badan atau sayap. Begitu dia penyelam sudah yakin betul itu posisi sayap kami akan perintahkan naik ke atas baru nanti digambarkan. Nanti dicek secara visual baik secara perasaan maupun dengan indra," ujar Toto kepada Tribunnews.com di Pelabuhan Kumai, Selasa (6/1/2015).

Menurutnya, hasil dari scan sonar hanya memunculkan bayangan. Lalu timnya yang akan memeriksa lebih lanjut di bawah laut. Namun, pihaknya akan meraba-raba bila jarak pandangnya terbatas.

Berita Rekomendasi

"Kami berenang hati-hati, soalnya air di bawah cepat keruh. Targetnya kalau memang itu badan sayap, bersyukur kalau kami bisa angkat itu bekerja sama dengan tim-tim yang lain," kata Toto. "Kami optimis ditemukan," ucapnya melanjutkan.

Toto menyebutkan, para penyelam akan melakukan penyelaman tergantung kedalaman air. Tim ini mampu menyelam 15-20 menit pada kedalaman 30 meter.

Pun demikian penyelam akan diperintahkan berhenti pada kedalaman 10-14 meter, untuk menetralisir racun-racun yang ada di tubuh. "Kalau penyelam kerja terus tidak bisa, tidak kuat badan dia," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas