Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diminta Menunggu 7 Hari, Siti Meninggal Lahirkan si Bayi

Diduga, perempuan ini meninggal karena kehabisan darah paskadirawat di ruang bersalin RSUD dr Soeroto

Editor: Yudie Thirzano
zoom-in Diminta Menunggu 7 Hari, Siti Meninggal Lahirkan si Bayi
surya/ist
Sejumlah kerabat Siti Rohmatin (31) warga Dusun Parenan I, Des Setono, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi yang masuk RSUD dr Seoroto, Kabupaten Ngawi menangisi kematian korban karena pasien yang dirujuk ke rumah sakit Pemkab Ngawi sejak, Senin (29/12/2015) akhirnya meninggal dunia karena tak kunjung dioperasi sejak bayinya dinyatakan meninggal di dalam kandungkan sepekan kemarin, Selasa (6/1/2015). 

Laporan Wartawan Surya, Sudarmawan

TRIBUNNEWS.COM, NGAWI - Siti Rohmatin (31) warga Dusun Parenan I, Desa Setono, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi meninggal dunia.

Perempuan istri Jumai (36) ini nyawanya tak terselamatkan paskamelahirkan secara normal Senin (5/1/2015) kemarin untuk melahirkan anak dalam kandungannya yang sudah divonis sudah meninggal sejak Senin (29/12/2015) lalu itu.

Diduga, perempuan ini meninggal karena kehabisan darah paskadirawat di ruang bersalin RSUD dr Soeroto, Kabupaten Ngawi tanpa ada penanganan (operasi caesar) atas bayi di dalam kandungnya yang sudah terlanjur meninggal selama sepekan terakhir.

Dugaan sementara, kematian ibu yang dirawat karena kandungannya meninggal di dalam kandungan itu.

Sebab, pihak RSUD terlambat menangani pasien malang itu.

Akibatnya, pasien akhirnya meninggal selang sehari menyusul bayi perempuan yang berumur delapan bulan yang baru dilahirkan secara normal kemarin itu.

Berita Rekomendasi

Salah seorang kerabat korban, Sugeng mengatakan Siti yang hamil 8 bulan terpaksa dibawa ke RSUD dr Soeroto, Kabupaten Ngawi.

Pasalnya, bayi dalam kandungan Siti divonis meninggal oleh dokter spesialis anak dan kandungan Puskesmas Kecamatan Ngrambe.

Sesampainya di rumah sakit milik Pemkab Ngawi itu, 29 Desember 2014 lalu, pihak RSUD meminta Siti untuk menunggu hingga 7 hari lebih untuk menjalakan operasi caesar mengeluarkan bayinya.

Alasannya, pihak rumah sakit karena sudah memberikan obat perangsang agar bayi yang meninggal dalam kandungan SIti bisa lahir secara normal.

"Sejak awal keluarga sudah minta dioperasi. Karena bayinya sudah meninggal, tetapi rumah sakit tetap meminta menunggu. Sekarang nyawa keluarga saya tak terselamatkan," terangnya kepada Surya, Selasa (6/1/2015).


Sedangkan Ny Badriah, ibu kandung Siti Rohmatin menjelaskan bayi Siti yang lahir normal Senin, (5/1/2015) kemarin langsung dimakamkan di dekat rumahnya.

Sedangkan Siti yang kondisinya semakin melemah paska melahirkan bayinya, diduga kehabisan darah hingga akhirnya meninggal dunia selang sehari kelahiran anak putrinya.

"Operasi yang diminta keluarga dan pasien tak digubris. Sekarang akhirnya seperti ini, siapa yang bertanggung jawab atas kematian Siti," ucapnya sambil menangis histeris. (Baca Selengkapnya : Pasien Bayi Meninggal di Kandungan Ditelantarkan Akhirnya Meninggal)

Hingga berita ini ditulis, Direktur RSUD dr Soeroto Kabupaten Ngawi, dr Pujiono belum bisa dikonfirmasi.

Diberitakan sebelumnya, pasangan suami istri, Jumai (36) dan Siti Rohmatin (31) warga Dusun Parenan I, Desa Setono, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi merasa ditelantarkan tim medis RSUD dr Seoroto, Kabupaten Ngawi.

Ini menyusul, sejak bayi di dalam kandungan perempuan muda itu dinyatakan meninggal dunia dan sudah sepekan di ruang perawatan bersalin RSUD Ngawi itu, Siti Rohmatin tak kunjung ditangani tim dokter spesialis anak dan kandungan. 

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas