Mempelai Ini Rela Memindahkan Resepsi Pernikahan Demi Korban AirAsia
Mohammad Taufiq dan Afriza Fontia seharusnya melangsungkan resepsi pernikahan di Gedung Mahameru Polda Jatim, Sabtu (10/1/2015) malam.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Mohammad Taufiq dan Afriza Fontia seharusnya melangsungkan resepsi pernikahan di Gedung Mahameru Polda Jatim, Sabtu (10/1/2015) malam.
Karena gedung masih dipakai posko DVI penanganan korban Airasia, resepsi pernikahan terpaksa dipindahkan ke lokasi lain.
Undangan pernikahan pemuda asal Rungkut dengan gadis dari Gunungsari, Surabaya itu sudah terlanjur disebar. Dalam undangan, jelas ditulis bahwa resepsi pernikahan digelar di Gedung Mahameru Polda Jatim.
Mempelai sudah membooking gedung tersebut sejak Agustus lalu, sebelum ada tragedi AirAsia. Tanggal 30 Desember, keluarga mempelai mendadak dihubungi pengelola Gedung Polda Jatim.
Mereka diberitahu bahwa resepsi pernikahan harus dipindahkan karena gedung tersebut dipakai untuk Posko DVI Polda Jatim dalam penanganan korban kecelakaan pesawat AirAsia.
"Jujur saja kami sempat kebingungan. Soalnya sudah separo undangan tersebar. Tapi kami bisa memahami kondisi yang ada dan berusaha mengatasi persoalan ini," kata Taufiq, mempelai pria.
Selain mempelai, semua keluarga dari kedua pihak juga bisa memaklumi kondisi tersebut.
"Ini kan musibah, jadi begitu diberitahu tentang pemindahan gedung, kami sekeluarga langsung menerimanya. Tidak apa-apa," kata Musehan, ibu dari Fonti saat di Polda Jatim, Sabtu (10/1/2015) siang.
Disampaikan, resepsi pernikahan dipindah ke Gedung DBL Jalan A Yani. "Semua akomodasi terkait pemindahan ini ditanggung Polda Jatim," sambung wanita berjilbab tersebut.
Meski proses resepsi pernikahan dipindah ke DBL, acara akad nikah tetap digelar sesuai rencana di Masjid Polda Jatim, Sabtu (10/1/2015) siang. Semua berlangsung lancar dengan kehadiran para keluarga dari kedua mempelai.
Sesaat setelah akad nikah digelar di dalam Masjid Nurul Huda di Kompleks Polda Jatim, kedua mempelai bersama rombongan keluarga yang mendampingi pun kemudian meninggalkan Mapolda Jatim untuk bersiap menggelar resepsi pernikahan di DBL.
"Alhamdulillah semua berjalan lancar. Kami harus pindah lokasi resepsi juga tidak masalah karena ini kan terkait musibah," ujar Fonti sumringah setelah resmi menjadi istri Taufiq.
Tentang undangan yang sudah disebar, dirasa juga sudah bisa teratasi. Pihaknya telah menghubungi sebagian undangan untuk menginformasikan kepindahan lokasi resepsi pernikahannya. "Sudah kami komunikasikan, tidak apa-apa. Semua juga bisa memahami masalah ini," lanjut Fonti.
Kendati demikian, pihak keluarga mempelai dan Polda Jatim tetap melakukan antisipasi agar tidak ada undangan yang kecele. Caranya, di pintu gerbang Polda Jatim dipasang spanduk pemberitahuan resepsi pernikahan Taufik dan Fonti dipindah ke Gedung DBL.
Petugas Kepolisian yang berjaga di pos pintu masuk juga disiagakan. "Semua pengunjung yang masuk ke Polda Jatim kan ditanyai dulu kepentingannya, kalau mau menghadiri resepsi pernikahan itu, kami informasikan bahwa lokasinya dipindahkan," jawab Vian, petugas Sabhara yang berjaga di pintu masuk Polda Jatim.
Diceritakannya, meski sudah dipasang spanduk pemberitahuan masih ada tamu undangan yang datang ke Polda. Tamu tersebut kemudian diarahkan ke DBL.
"Termasuk tadi yang mau mengikuti acara akad nikah di Masjid, juga langsung kami arahkan ke masjid," sambungnya.
Terpisah, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono menyampaikan bahwa selama Gedung Mahameru dipakai untuk Posko DVI, sudah ada tiga resepsi pernikahan yang dipindahkan. Semua biaya kepindahan ditanggung oleh pihak Polda dan AirAsia.
"Sejak awal kami sudah koordinasi dengan pihak keluarga. Dan semua keluarga bisa memahaminya. Kami bantu mencari gedung pengganti dan akomodasinya," papar Awi.
Selama ini, setiap hari Sabtu dan Minggu hampir selalu ada resepsi pernikahan di Gedung Mahameru. Artinya, jika sampai minggu depan dan seterusnya Posko DVI masih di sana, bakal ada resepsi-resepsi lain yang dipindahkan.