90 Persen Pasien Bayi Tabung Tidak Konsultasi Lagi
“Kalau untuk obat saja sekitar 60 persen. Sisanya untuk peralatan,” kata Samsul kepada Surya.co.id(Tribunnews.com Network), Minggu (11/1/2015).
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Program bayi tabung menjadi alternatif terakhir bagi pasangan suami-istri (pasutri) yang sulit mendapat anak.
Pasutri harus merogoh koceknya dalam-dalam bila ingin mendapat anak dari program ini.
Tidak ada harga pasti bagi pasutri yang menjalani program bayi tabung.
Spesialis kesuburan, Prof dr Samsulhadi SpOG (K) menyatakan biaya program bayi tabung dibagi dua bagian, yaitu biaya peralatan dan biaya obat.
Mayoritas dana ini digunakan untuk membayar obat.
“Kalau untuk obat saja sekitar 60 persen. Sisanya untuk peralatan,” kata Samsul kepada Surya.co.id(Tribunnews.com Network), Minggu (11/1/2015).
Makanya Samsul tidak dapat memastikan jumlah pasti biaya yang dibutuhkan untuk program bayi tabung.
Rata-rata pasien program bayi tabung mengeluarkan dana sekitar Rp 50 juta.
Besarnya dana ini belum menjamin program bayi tabung berhasil.
Dalam beberapa kasus, pasutri tetap tidak bisa mendapat buah hati melalui program ini. Menurutnya, faktor keberhasilan tergantung usia pasien.
Pasien yang berusia antara 20-35 tahun tingkat keberhasilannya mencapai 45 persen.
Tapi usia subur juga belum menjamin program ini berhasil.
Bila sel telur tidak bisa bertemu dengan sperma, dipastikan pasutri harus mengulang program ini.
Biasanya pasien hanya sekali datang ke dokter untuk menjalani program ini.
“Alasannya, mahal. 90 persen pasien tidak kembali lagi,” tambahnya.(m zainuddin)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.