MKKS Malang Desak Operasional Bus Sekolah Dipercepat
“Tapi, ini sudah tidak terjadi lagi karena selama setahun terakhir satpam kami minta merazia siswa yang membawa kendaraan, tapi tak memiliki SIM,” tut
TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Forum Kepala Sekolah di Kota Malang berharap Pemkot Malang berkomunikasi dengan para sopir angkot dan merayu mereka agar setuju dengan operasional Bus Sekolah.
Tujuannya, supaya enam bus sekolah itu segera beroperasi.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Negeri, Tri Suharno mengatakan banyak keuntungan yang bisa dipetik jika Bus Halokes itu beroperasi, antara lain siswa menghemat uang mereka, atau sekolah bisa memaksimalkan lahan sekolah karena siswa tidak lagi membawa kendaraan bermotor.
Ia lalu mencontohkan kondisi di SMA Negeri 4 Malang yang lapangan basketnya, sempat menjadi lahan parkir kendaraan siswa dan guru.
“Tapi, ini sudah tidak terjadi lagi karena selama setahun terakhir satpam kami minta merazia siswa yang membawa kendaraan, tapi tak memiliki SIM,” tutur pria yang juga menjabat sebagai Kepala SMA Negeri 4 Kota Malang ini, Minggu (11/01/2015).
Oleh karena itu, ia pun berkesimpulan apabila bus sekolah itu terealisasi maka sekolah semakin bisa memaksimalkan lahan sekolah yang terbatas.
Ini disebabkan siswa sudah memiliki angkutan umum yang lebih nyaman, dan murah bila dibandingkan berangkat atau pulang menggunakan kendaraan pribadi.
"Bagi kami, semakin cepat operasional Bus Sekolah maka semakin baik hasilnya," tuturnya.
Hal itu juga dibenarkan Ketua MKKS SMP Negeri, Burhannudin. Seluruh SMP negeri juga mendukung operasional bus sekolah sejak lama, mengingat kegunaan bus ini untuk meringankan ekonomi siswa, dan mempermudah mereka untuk bisa mencapai sekolah.
Ia menambahkan seluruh sekolah, dan siswa di Kota Malang mendukung terlaksananya bus sekolah bagi mereka.
Dukungan itu juga dibuat tertulis, dan telah disampaikan ke DPRD Kota Malang, dan Pemkot Malang sebelum pengadaan lima bus sekolah terlaksana.
"Karena itu kami setuju jika bus sekolah segera dioperasionalkan," kata pria yang juga menjabat Kepala SMP Negeri 3 Kota Malang. (Adrianus Adhi)