Ratusan Siswa SD Ikuti Lomba Parade Gamelan di Solo
"Sebenarnya kami merencanakan hanya se-Solo Raya, tetapi ada sekolah di luar Solo Raya yang ingin ikut. Ada juga dari Purwokerto sama Purworejo yang
TRIBUNNEWS.COM,SOLO - Musik gamalan sebagai warisan budaya asli bangsa Indonesia sudah mulai ditinggalkan kalangan muda dewasa ini.
Namun di Solo lain lagi, ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) se-Solo Raya mengikuti lomba parade gamelan di SD Pangudi Luhur Santo Timotius, Solo, Minggu (11/1/2015).
Para siswa dari 15 SD, dimana satu tim karawitan terdiri dari 25 anak ini unjuk kebolehan di depan ratusan penonton untuk meraih juara pertama.
"Sebenarnya kami merencanakan hanya se-Solo Raya, tetapi ada sekolah di luar Solo Raya yang ingin ikut. Ada juga dari Purwokerto sama Purworejo yang juga ikut," ujar Ketua Panitia, Blasius Paryono, Minggu (11/1/2015).
Blasius menuturkan kegiatan ini merupakan agenda kedua. Dua tahun lalu, SD Pangudi Luhur Santo Timotius menggelar Parade Gamelan yang pertama.
"Rencananya Parade Gamelan ini akan dilaksanakan dua tahun sekali, tetapi Pak Wali (Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo) ingin menggelarnya tiap tahun dan akan dibantu Pemerintah Kota," sambungnya.
Tujuan digelarnya kegiatan ini, menurut Paryono dikarenakan saat ini pendidikan soal seni gamelan atau karawitan sudah mulai memudar dan banyak anak lebih memilih untuk seni yang lebih modern.
"Untuk itu, adanya Parade Gamelan ini diharapkan dapat kembali menyemarakan warisan budaya. Karena di Solo, dari ratusan SD, hanya beberapa SD saja yang mengajarkan seni gamelan dan karawitan ke para siswanya," tandasnya.