Kali Oesao Kupang Meluap, Ratusan Rumah di Diterjang Banjir
Air merendam rumah dengan ketinggian 40 centimeter sampai 60 centimeter.
Editor: Sugiyarto
- Laporan Wartawan Pos Kupang, Julius Akoit
TRIBUNNEWS.COM, OELAMASI--Ratusan rumah warga di RT 37 dan RT 38/RW 13, Kelurahan Oesao, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, diterjang banjir bandang yang meluap dari Kali Oesao, Minggu (11/1/2015), sekitar pukul 04.00 Wita pagi.
"Air merendam rumah dengan ketinggian 40 centimeter sampai 60 centimeter. Matahari sudah terbit, baru kami bisa bersihkan lumpur, ranting dan kayu yang masuk menerjang ke halaman dan rumah," jelas John Mozes, warga RT 38, dibenarkan Johanes Ballo, dan Yos Ballo, saat ditemui, Minggu (11/1/2015) pagi.
Penyebabnya, lanjut Mozes, hujan lebat selama enam mulai hari Sabtu (10/1/2015) malam hingga Minggu (11/1/2015) pagi.
"Penyebab lainnya, sedimentasi di batang sungai. Akibatnya, air tidak mengalir lancar. Malah menerjang masuk ke pemukiman warga. Berikutnya, tidak ada drainase di ruas Jalan Timor Raya. Padahal ini ruas jalan nasional," kata Mozes.
Ditanya, kenapa tidak mengusulkan kepada pemerintah agar dilakukan pengerukan sedimen dengan alat berat di Kali Oesao dan pembuatan drainase, Mozes mengatakan, usulan itu sudah disampaikan sejak tahun 2010.
"Kami sudah usulkan dalam musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tingkat kelurahan, kecamatan, bahkan ke kabupaten. Tapi Pemkab Kupang masa bodoh saja. Padahal setiap kali banjir, pasti Bupati Kupang, Ayub Titu Eki dan para pejabat lewat jalan ini untuk ke kantor," kata Mozes, didukung Oki Fanggidae dan Ny. Ariani Lolo.
Pada tahun 2011, tutur Oki, banjir bandang yang hebat menerjang ratusan rumah di Oesao. Banyak petugas datang mendata, namun setelah itu menghilang. Mungkin saja bantuannya sudah cair, tapi masuk ke 'perut' petugas dan aparat pemerintah.
"Waktu banjir bandang tahun 2011 lalu, Pak Bupati Kupang, Ayub Titu Eki, dibopong oleh belasan anggota Polisi Pamong Praja saat berangkat ke kantor di Oelamasi. Takut diseret banjir. Tapi sampai hari ini beliau cuma diam tanganga (cuek dan masa bodoh, Red) saja," kata Oki.
Moses juga sempat mengancam jika dalam sehari dua hari ke depan terjadi lagi banjir, warga RT 37 dan 38 akan menutup jalan raya. "Yang boleh lewat cuma ambulans, TNI, Polri. Kendaraan lain kami hadang. Sebab Pemkab Kupang cuma diam tanganga saja," ancam Mozes didukung warga lainnya.
Pantauan Pos Kupang, Minggu pagi, warga sibuk membersihkan rumahnya dari lumpur dan ranting kayu yang terbawa banjir.
Sebagian rumah masih tertutup dan air masih merendam hingga setengah meter. Penghuninya mengungsi ke rumah keluarganya yang aman dari terjangan banjir.
Sebagian warga mengikat ternak peliharaannya seperti babi dan sapi di pinggir Jalan Timor Raya, menghindari banjir yang masih menggenangi kandang ternak. Itu dilakukan karena badan jalan raya berada di ketinggian. *
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.