Perluas Industri, Gubernur Ehime Jepang Temui Pakde Karwo
"Tapi khusus hari ini membahas perluasan kerjasama di bidang industri ekonomi," ujarnya.
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Gubernur of Ehime Prefecture Mr. Tokihiro Nakamura datang ke Surabaya untuk menemui Gubernur Jatim Soekarwo, Senin (12/1/2015).
Prefektur Ehime memiliki jumlah industri manufaktur terbesar di kawasan Shikoku dengan industri utamanya adalah paperpulp, chemical oill coal, non ferreous metal serta transport and eelectric machinery.
Tokohiro ditemui Pakde Karwo di Gedung Negara Grahadi. Kedatangan salah satu Gubernur di Jepang tersebut, untuk membahas perluasan kerjasama dan peluang investasi di Jatim.
Pakde Karwo mengatakan, pihaknya menyambut baik kedatangangan tim investasi dari Jepang yang ingin memperluas investasi sekaligus menjajaki peluang kerjasama di bidang lainnya.
Karena saat ini, banyak perusahaan Jepang yang telah bekerjasama di berbagai bidang .
"Tapi khusus hari ini membahas perluasan kerjasama di bidang industri ekonomi," ujarnya.
Beberapa perusahaan besar asal Jepang, seperti Esaki bahkan menyatakan akan merelokasi perusahaan dari Jepang ke Pasuruan. "Produk perusahaan tersebut akan diekspor melalui Jatim,” jelasnya.
Di depan tim investasi Jepang, Pakde Karwo menegaskan akan memberikan empat garansi bagi investor. Yakni, kesediaan tanah dan kesiapan infrastrukur, proses perizinan yang cepat dan satu atap, surplus listrik hingga 2.500-3.000 megawatt, dan kesiapan tenaga pekerja terampil.
"Khusus perizinan, prosesnya akan ditangani langsung oleh pemerintah," jaminnya.
Gubernur of Ehime Prefecture Mr. Tokihiro Nakamura menjelaskan, kedatangannya ke Jatim untuk menjajaki peluang kerjasama dengan pengusaha dari Jatim.
"Makanya perwakilan pengusaha yang bergerak di bidang teknologi lingkungan hidup hingga manufaktur saya ajak kesini," terangnya.
Tokohiro mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Soekarwo yang telah menerima dan menyambut rombongannya dengan baik.
"Tujuan ke Jatim ini adalah untuk mencari mitra lokal di Indonesia dan mendirikan pabrik yang dapat memenuhi kebutuhan lokal di Indonesia," katanya. (Mujib Anwar)