Chiara Kembali ke Singapura, Risma Titip Surat dan Batik untuk Kepsek
Chiara Natasha Tanus, gadis yang ditinggal keluarganya yang menjadi korban pesawat AirAsia QZ8501, besok akan kembali ke Singapura
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM. SURABAYA- Chiara Natasha Tanus, gadis yang ditinggal keluarganya yang menjadi korban pesawat AirAsia QZ8501, Rabu (14/1/2015) besok akan kembali ke Singapura untuk melanjutkan pendidikannya.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, sudah bertemu langsung dengan Chiara, Senin (12/1/2015) kemarin dan menitipkan sepucuk surat untuk kepala sekolah Chiara. Selain surat, Risma juga menitipkan oleh-oleh berupa kain batik khas Surabaya kepada kepala sekolah Chiara itu.
Menurut Kepala bagian Humas Pemkot Surabaya, Muhammad Fikser, surat tersebut berisi pemohonan agar sekolah memberikan keringanan jika suatu saat Chiara diminta pulang pergi ke Indonesia untuk keperluan pengurusan administrasi kompensasi keluarga korban pesawat AirAsia.
"Surat tersebut juga berisi permohonan agar sekolah memberikan perhatian lebih kepada kondisi psikologi Chiara yang masih tertekan," kata Fikser, Selasa (13/1/2015).
Sementara kain batik dan oleh-oleh khas Surabaya juga dikirimkan sebagai tanda, bahwa Chiara adalah putri daerah Kota Surabaya. "Ini juga biar pihak sekolah mengetahui, bahwa Chiara adalah putri Bu Risma saat ini," tambah dia.
Chiara adalah salah satu kisah sedih yang dialami keluarga korban pesawat yang hilang sejak 28 Desember dalam perjalanan dari Surabaya ke Singapura itu. Saat keluarganya bertolak ke Singapura, Chiara sudah menunggu sekian lama di Bandara Changi Singapura. Selama berada di Bandara Changi, dia tidak mendengar informasi apa pun, termasuk pesawat AirAsia yang putus komunikasi di atas perairan Pangkalan Bun.
Setelah beberapa lama menunggu, Chiara kembali ke asramanya. Chiara tetap tidak mengetahui bila keluarganya gagal sampai Singapura. Dia baru mengetahui setelah diberi tahu keluarga lain bahwa orangtuanya tidak bisa ke Singapura. (Kontributor Surabaya, Achmad Faizal)