Danramil Geger Sendirian Hentikan Pelaku Carok
Danramil Geger, Kapten Inf Windoko (53) mendapat penghargaan karena jasanya menghentikan pria kalap menyabet orang tak berdaya menggunakan celurit.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Ahmad Faisol
TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Keberanian Komandan Koramil (Danramil) Geger, Bangkalan, Kapten Inf Windoko (53) patut diacungi jempol. Ia seorang diri menghentikan pria kalap yang membantai orang tak berdaya.
Senin (27/10/2014) pagi, suasana alun-alun di Jalan RA Kartini dipadati warga karena ada peristiwa pembacokan. Saat itu Windoko berhenti di lampu lalu lintas Jalan Mayjen Sungkono, sekitar 75 meter dari lokasi kejadian.
Semula ia menganggap wajar keramaian di depan kantor kecamatan. Namun pikirannya berubah menjadi waspada, ketika seorang ibu berteriak sambil menunjuk ke arah depan soal kejadian itu. Ia tersadar terjadi keributan.
Windoko langsung merespons teriakan itu dengan menerobos lampu lalu lintas yang masih merah. Diparkirlah motornya dua meter di sisi selatan membelakangi pelaku pembacokan yang diketahui berinisial UD (31).
"Warga ramai, namun tercengang karena takut. Pelaku sempat berdiri menghadap saya, lalu kembali membacok korban (FD, 23 tahun) yang mulai tak berdaya," ungkap Windoko usai menerima piagam dari Komandan Korem 084 Bhaskara Jaya Kolonel Arh Nisan Setiadi di Makorem Surabaya, Jumat (16/1/2015).
Perwira menengah kelahiran Madiun itu tak gentar sedikit pun kala dirinya menghampiri UD yang tangannya nampak kekar memegang celurit. Itu ia lakukan karena murni kemanusiaan, membantu FD yang sudah tak berdaya.
UD yang sempat menoleh, tak memperdulikan kehadiran Windoko dan kembali mengayunkan celurit ke FD. Korban hanya bisa berteriak "Bapak!" ketika mengetahui kehadiran Windoko.
"Saya membelakangi pelaku dan langsung mendekapnya. Namun lepas karena pelaku meronta kuat. Ia kembali membacok dua kali," kisah bapak tiga anak itu.
Melihat pelaku masih kalap, Windoko langsung memegang gagang celurit bagian atas. Sementara pelaku memegang gagang celurit bagian bawah.
"Celurit sudah bengkok tak berbentuk. Saya tidak mengawasi pelaku. Hanya saja saya bilang, tolong lepas celurit ini," tuturnya dengan tangan dan jaket dipenuhi darah saat itu.
Ketika si pelaku sudah dilumpuhkan, ia membawanya sambil memegang celurit menuju Mapolres Bangkalan yang berjarak tiga kilometer dari lokasi. Sementara kondisi korban kritis langsung dievakuasi ke RSUD Syamrabu.
Dalam perjalanan, pelaku mengaku melakukan itu karena korban sudah setahun mengganggu istrinya. "Kamu diam. Kamu saya bawa ke polres biar aman," kenangnya kepada Surya.
Itulah cerita pengalaman Windoko melerai pelaku carok sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. Atas jasanya ia pun mendapat penghargaan dari Danrem 084 Bhaskara Jaya.