Speedboat Kecelakaan di Sungai Mahakam Sejak Minggu, Lima Penumpang Belum Ketemu
Dari 22 penumpang itu, 17 orang dilaporkan selamat, sedangkan lima penumpang masih dicari.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Lima penumpang perahu cepat atau ”speedboat” yang mengalami kecelakaan di Riam Panjang, Sungai Mahakam wilayah Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, Minggu lalu, hingga Selasa ini belum ditemukan. Tim gabungan masih mencari keberadaan mereka.
”Belum ada yang ditemukan,” ujar Ajun Komisaris Sarman, Kepala Bagian Humas Polres Kutai Barat, Selasa (20/1) siang.
Seperti diketahui, speedboat berpenumpang 22 orang itu mengalami kecelakaan dan karam di Riam Panjang, Sungai Mahakam wilayah Kecamatan Long Pahangai, Minggu (18/1) siang. Didapat keterangan, Speedboat ”Noor Istikhomah” itu diduga terempas arus sungai yang deras.
”Ketika speedboat mencoba melewati Riam Luvang Kubang (bagian dari Riam Panjang), tiba-tiba speedboat-nya terbelah atau patah. Kami belum tahu apakah itu karena speedboat menghantam batu atau bukan. Saat kejadian, kondisi sungai tengah banjir, meluap airnya,” kata Toni Imang, Asisten I Pemkab Mahakam Ulu.
Dari 22 penumpang itu, 17 orang dilaporkan selamat, sedangkan lima penumpang masih dicari. Mereka adalah Tomi Lihang (9), beralamat di Liuq Mulang; Marselinus Josef Juk (7), beralamat di Long Pahangai; dan Aron Jerlando (1), beralamat di Ujoh Bilang.
Sementara dua penumpang speedboat lain identitasnya baru diketahui belakangan.
Keduanya bernama Danai Ariane (30), wisatawan asal Belanda; dan Isyono, yang merupakan pemandu/juru bahasa, warga Kota Balikpapan, Kaltim.
Kondisi Sungai Mahakam yang berarus deras dan berbatu-batu, menurut Toni, menuntut keandalan motoris speedboat dan pengenalan medan yang bagus.
Namun, itu belum cukup karena kondisi speedboat dan perlengkapan alat keamanan di speedboat mesti memadai.
Banjir surut
Di Kabupaten Sanggau dan Kota Singkawang, Kalimantan Barat, banjir yang terjadi di sejumlah kecamatan hari ini telah mulai surut. Warga setempat juga telah beraktivitas seperti biasa.
Erwin, warga Entikong, Selasa, menuturkan, banjir di Entikong surut secara bertahap sejak Senin malam.
”Pada Senin malam, sudah tidak ada hujan di sini. Ketinggian air yang semula mencapai 0,5 meter sudah tidak ada lagi pada Selasa,” kata Erwin.
Pada Senin, warga sempat memindahkan perabot rumah tangga ke lokasi lebih tinggi. Namun, pada Selasa semua sudah disimpan di posisi semua.
”Warga yang semula sempat mengungsi ke rumah kerabat mereka juga telah kembali ke rumah masing-masing,” ujarnya.
Yoris, warga Kota Singkawang, menuturkan, banjir di Kota Singkawang juga telah surut. Semula ketinggian banjir mencapai 1 meter. Pada Selasa, sudah surut. Warga Singkawang juga telah beraktivitas seperti biasa.
Meskipun demikian, warga masih waspada karena menilai cuaca masih berubah-ubah. ”Kemungkinan banjir kembali terjadi masih ada. Apalagi, daerah Singkawang sangat rawan banjir. Hujan sehari saja banjir sudah cukup tinggi,” ujar Yoris.