Polda Kalteng Tangkap Pemasok Sabu untuk Warga Binaan
"Tidak ada pabrik narkoba di Palangkaraya, semuanya kiriman dari luar. Kami membentengi ini dengan melakukan pengawasan ketat,"
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Fathurahman
TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Polresta Palangkaraya, Kalimantan Tengah, terus menggelar pengawasan ketat masuknya narkoba. Selama ini pasokan narkoba di Palangkaraya berasal dari Kalimantan Selatan dan Sampit dari Jawa.
Kapolresta Palangkaraya, AKBP Hendra Rochmawan, Rabu (21/1/2015) mengungkapkan, pasokan narkoba ke Palangkaraya kebanyakan dari luar Palangkaraya dan paling banyak yang berhasil ditangkap maksimal mencapai setengah kilogram.
"Tidak ada pabrik narkoba di Palangkaraya, semuanya kiriman dari luar. Kami membentengi ini dengan melakukan pengawasan ketat, sehingga korban narkoba tidak tambah banyak lagi kedepannya. Kami minta semua pihak turut serta mengawasi," ujar Hendra.
Belum lama ini jajaran Rutan Kelas II A Palangkaraya dan Ditnarkoba Polda Kalteng, berhasil menangkap sejumlah pelaku pengedar narkoba, seorang dari mereka bernama Yanto. Dia selama ini memasok barang haram tersebut ke dalam rutan.
Yanto memasukkan sabu ke dalam mi instan agar tidak terlacak petugas penjara. Namun aksinya diketahui dan petugas mendapatkan satu paket kecil sabu dan alat penghisap sabu berikut telepon seluler saat penggeledahan di dalam rutan.
Kasubdit II Dit Narkoba Polda Kalteng, AKBP Ruslan, mengaku masih mengembangkan kasus penangkapan pemasok narkoba ke rutan. Yanto diketahui memasuk sabu pesanan Eko, penghuni Rutan. Setelah pengembangan, Polda Kalteng berhasil pelaku lainnya.