Astaga, Bunga Diperkosa Tiga Pria Bertopeng di Pasar Seribu
Tiga pria tak dikenal yang memakai topeng ala ninja memperkosa Bunga (nama rekaan) di Tarus, sekitar kompleks Kantor Camat Kupang Tengah
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Pos Kupang, Jumal Hauteas
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG-- Tiga pria tak dikenal yang memakai topeng ala ninja memperkosa Bunga (nama rekaan) di Tarus, sekitar kompleks Kantor Camat Kupang Tengah, Kamis (22/1/2015) dinihari Wita.
Dua tersangka berhasil diamankan pihak keluarga, sedangkan satu orang yang diduga sebagai pelaku utama berhasil melarikan diri.
Dua orang yang diamankan pihak keluarga Bunga, yakni D dan A langsung diserahkan ke aparat Polsek Kupang Tengah.
Namun karena setelah diambil keterangannya, polisi melepas dua tersangka ini, pihak keluarga Bunga pun mendatangi Polsek Kupang Tengah untuk meminta penjelasan. Keluarga menolak tawaran polisi untuk memberikan wajib lapor kepada D dan A.
"Kami tidak menerima kalau sampai polisi melepas mereka dua (D dan A) untuk kemudian dikenakan wajib lapor saja. Mereka dua ini sudah jelas-jelas kami tangkap saat sedang membawa parang dan pisau yang adalah milik Seno (bukan nama sebenarnya). Mereka dua sudah mengaku itu saat di rumah," tegas Yakobus Pahau di sekitar Mapolsek Kupang Tengah, Kamis siang.
Dijelaskannya, parang dan pisau juga diserahkan kepada polisi. Pisau dan parang itu, kata Yakobus, dipakai oleh D dan A untuk mengancam Bunga agar tidak berteriak. Parang dan pisau digunakan untuk menjaga ketiga teman mereka memperkosa Bunga.
"Jelas-jelas parang dan pisau ini adalah milik Seno. Mereka ambil dari rumah Seno. Jadi kami yakin keduanya memang adalah kaki-tangan dari Seno. Polisi harus tahan untuk bisa mencari Seno dengan cepat," tegasnya.
Mengenai kronologi penangkapan kedua terduga pelaku ini, menurut Yakobus, setelah memperkosa Bunga, para pelaku yang pada saat itu mengenakan topi ninja dan tidak bisa dikenali korban mengambil handphone korban.
Namun, para pelaku tidak mengganti nomor kontak milik Bunga, sehingga keluarga berhasil melacak dan mengajak para pelaku untuk bertemu.
Dalam pertemuan tersebut, Seno yang diduga adalah pelaku utama, berhasil melarikan diri dengan tetap membawa handphone Bunga.
"Saya telepon dia (Seno) sekitar jam 7 (pukul 19.00 Wita) dan ajak untuk bertemu sehingga dia minta saya untuk datang ke Pasar Seribu. Namun karena di situ banyak orang, dia ajak saya jalan lagi ke Cabang Tilong. Sampai di sana, saya telepon kakak untuk datang, tetapi karena mereka masih tangkap dua orang ini sehingga lama. Jadi pada saat kakak datang, belum sampai masih sekitar 10 meter dia lihat, makanya dia langsung lari. Saya tidak tahan dia, karena saya takut, jangan sampai dia ada pegang pisau atau apa, dia bisa tikam saya juga," jelas Teroci Pahau. *