Diduga Korban Minum Racun Serangga Sebelum Bakar Diri
Dari hasil autopsi diketahui penyebab kematian satu keluarga tersebut karena keracunan gas karbon monoksida (CO) yang bersumber dari api
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah dr Dudut Rustyadi SpF didampingi Kapolres Klungkung AKBP Ni Wayan Sri Yudayatni Wirawati, di Ruang Pertemuan Instalasi Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Sabtu (24/1/2015) menjelaskan hasil autopsi terhadap 5 jenazah yang ditemukan terpanggang di Hotel Tower, Semarapura, Kabupaten Klungkung, Bali, Jumat (23/1/2015).
Seperti diketahui, pihak kedokteran Forensik RSUP Sanglah mendapat permintaan autopsi dari pihak penyidik Polres Kelungkung dan atas persetujuan keluarga pada Jumat (23/1) malam pukul 20.30 Wita, dan autopsi dilakukan hingga pukul 23.00 Wita.
Dari hasil autopsi diketahui penyebab kematian satu keluarga tersebut karena keracunan gas karbon monoksida (CO) yang bersumber dari api atau pembakaran.
"Dari kondisi korban, dapat diketahui bahwa kelima korban meninggal karena keracunan menghirup gas karbon monoksida tersebut terlebih dahulu, baru jasadnya terbakar," ujar dr Dudut yang saat itu dimintai laporan autopsi langsung oleh kapolres Klungkung.
Selain itu, kata dr Dudut, pada lambung bapak, ibu, dan anak pertama ditemukan cairan yang tercium berbau minyak tanah yang biasanya digunakan sebagai bahan pelarut racun pembunuh serangga.
"Jadi kami menduga sebelum meninggal si ayah, ibu dan anak pertama meminum racun serangga. Namun untuk jenis pasti, kualitas dan kuantitas larutan tersebut masih kami selidiki di Lab Forensik," tambah dokter dudut.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa racun serangga dan insektisida umumnya terdiri dari zat aktif dan pelarut. Zat pelarut tersebutlah yang mengandung bahan minyak tanah.
"Pelarut ini memang menyebabkan kematian jika dikonsumsi dalam jumlah tertentu, namun jika dilihat akibatnya dalam tubuh, gas karbon monoksida lah yang lebih berbahaya dan lebih dominan menyebabkan kematian, sehingga kami simpulkan kematian korban akibat keracunan mengirup gas karbon monoksida," tegasnya. (mit)