Sersan Kepala TNI AU Dibacok Empat Anggota Geng Motor
Sersan Kepala Z bersimbah darah setelah kepala dan tangannya mengalami luka bacok, Jumat (23/1/2015) pukul 01.30 WIB.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNNEWS.COM, SOREANG - Sersan Kepala Z bersimbah darah setelah kepala dan tangannya mengalami luka bacok, Jumat (23/1/2015) pukul 01.30 WIB. Kini, kondisi anggota TNI Angkatan Udara dari Lanud Sulaiman itu kritis.
Teguran Z kepada empat pemuda untuk tidak menggeber gas motornya membuat mereka naik pitam. Korban mengaku tak bisa tidur lantaran suara bising yang dihasilkan dari motor empat pemuda tersebut.
"Korban menegur pelaku berinisial AS (44). Saat melintas kampung, AS menggerung-gerung knalpotnya. AS yang tak terima, kembali bersama tiga orang temannya," ujar Kasatreskrim Polres Bandung AKP Pribadi Atma di kantornya, Jumat (23/1/2015).
Akhirnya AS dan tiga temannya US (21), ER(45), dan H (30), mengeroyok Serka Z di Kampung Pasirpeundeuy, Desa Panyirapan, Kecamatan Soreang, Jawa Barat.
Serka Z yang dikeroyok keempat pelaku, mengalami luka bacok di kepala dan tangannya robek. Luka yang dialami korban ini akibat bacokan senjata tajam milik tersangka ER. Sedangkan tiga tersangka lainnya memukuli korban dengan tangan kosong dan batu.
Keempat pelaku pengeroyokan terhadap anggota TNI AU Lanud Sulaiman telah menjadi target operasi Polres Bandung. Aktivitas para pelaku sebagai preman selama ini sering meresahkan warga.
"Satu orang di antaranya adalah residivis kasus pencurian dan kini menjadi TO Polsek Pasirjambu untuk kasus yang sama," terang AKP Pribadi. Keempat pelaku dikenakan pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.
AS, seorang tersangka mengaku tak mengetahui korbannya merupakan anggota TNI. Saat ditegur korban, AS habis berkunjung dari rumah seorang temannya.
"Saya memang bukan orang sana. Waktu mau pulang juga diingatkan biar motornya dimatikan. Saya sudah matikan tapi tetap kena marah," ungkap AS.
Korban sempat menghadang keempatnya dan langsung memukul seorang dari mereka. Tak terima dengan perlakuan tersebut, para pelaku langsung mengeroyok Serka Z. "Saya hanya memukul dua kali," aku AS.